Happy reading!
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Jeno akhirnya datang juga. Sekarang, tepat pukul satu siang hari. Jeno dan yeji sudah sampai di persidangan guna memberikan kesaksian atas kecelakaan yang menimpa sang abang. Bang yuta, sudah ada di posisinya. Tersangka juga sudah duduk di kursinya dengan wajah tegang.
Yeji menggenggam tangan suaminya yang terkepal di depan tubuhnya. "Semuanya bakal baik baik aja" Jeno hanya tersenyum sembari mengecup jemari yeji yang menggenggamnya. Bersama sang istri, ia kini duduk lebih tenang.
"belum telat kan kakak dateng?" Jeno menoleh begitu suara berat dari jaehyun terdengar.
"loh kakak udah sembuh?" Jaehyun hanya tersenyum kemudian duduk di samping Jeno.
Jaehyun dua hari yang lalu tumbang, tekanan darah nya naik. Ditambah beban pikiran yang ia terima belakangan membuatnya drop. Bahkan hampir dibawa ke rumah sakit jika tidak menolak. Dan akhirnya dia memilih di rumah saja, dengan Jeno yang merawat dan memberikan obat untuk kakaknya.
Jaehyun tersenyum dengan wajah pucatnya yang begitu kentara. "masa sidang adek nya kakak, kakak ngga dateng" ujarnya tenang.
Dengan pakaian formal dan pengamanan yang cukup ketat, kehadiran jaehyun benar benar menjadi pusat perhatian orang orang yang berada dalam ruangan sidang. Jaehyun duduk di depan, bersanding dengan doyoung yang juga datang bersama dengannya, takut bos nya akan mengacau. Serta Johnny, yang siap membantu jika dibutuhkan bantuan. Kalau kata orang orang, mustahil menerobos mereka. Kekuatan yuta, serta kekuasaan Johnny, jaehyun, dan doyoung sangat besar. Mereka orang yang berpengalaman dalam bidang masing-masing. Apalagi jika sudah membuat masalah dengan mereka, mereka tidak semudah itu untuk lepas tangan.
Persidangan dimulai.
Yuta sudah sibuk menanyai kedua tersangka tabrak lari yang menjadikan Mark sebagai korban. Pertanyaan pertanyaan menjebak pun sering dilontarkan oleh yuta.
Tak lama giliran yeji yang diperintahkan untuk maju sebagai saksi. Jeno menggenggam tangan yeji pelan kemudian berbisik di telinganya "jawab jujur aja. Ngga apa apa. Jujur aja ya?" Ujar Jeno. Yeji hanya menganggukkan kepalanya.
Yeji kemudian duduk di depan hakim. Ia lantas bersumpah untuk berkata dengan jujur sebelum memulai pernyataan.
"Nyonya yeji, apa bisa saya mulai bertanya?" Ujar seorang yuta kepada yeji. Yeji menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kecil. Dia tidak akan terintimidasi dengan aura yang dikeluarkan oleh orang-orang di pengadilan. Yuta, walaupun datar dan tidak berekspresi apapun benar benar membuatnya nyaman. Dia merasa aman saat ada yuta karena tau, yuta akan mengcover semuanya.
"Apakah benar nyonya yeji berada di tkp saat kecelakaan itu terjadi?" Yeji menganggukkan kepalanya. "Benar. Saya ada disana" ujarnya tenang. Tanpa gentar. Tanpa ada rasa takut terlihat di matanya.
"Apa yang sedang nyonya yeji lakukan pukul tiga malam?"
"Saya dan suami saya baru pulang dari Santorini kemudian tidak sengaja melihat mobil milik saudara Mark melaju lebih cepat menyalip mobil kami dengan kecepatan tinggi. Tidak lama mobil yang dikendarai oleh supir dari tuan Mark terlihat oleng, kami berusaha menyadarkan supirnya, tapi kecelakaan datang lebih dulu sebelum kami sempat mengingatkan" jelas yeji sejujur-jujurnya.
"Apa ada tanda tanda supir yang mengendarai mobil milik Mark itu mabuk?" Yeji mengangkat bahu mendengar suara pengacara dari tersangka yang mulai terdengar.
"Mungkin. Bisa iya bisa tidak" jawabnya.
"Bagaimana anda bisa mengatakan hal seperti itu?"
"Mengapa saya tidak bisa mengatakan hal seperti ini? Karena saya hanya melihat mobil itu dari luar. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam mobil itu. Banyak spekulasi yang muncul, tapi karena saya tidak tahu fakta yang ada. Saya memilih menjawab dengan jujur, saya tidak tahu. Bukankah itu lebih bagus daripada saya harus menjawab dengan mengada ngada, yang mulia?" Hakim di hadapan yeji tersenyum dan mengangguk mendengar pernyataan dari yeji. Yeji tampak santai, dia sesekali mengusap perutnya yang besar. Dari cara bicaranya, terlihat jelas bahwa yeji mengerti tentang hukum atau setidaknya wanita cantik itu benar benar menerapkan pendidikan di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...