Happy reading!
Yeji menatap suaminya yang sekarang berada di depannya tengah terduduk dengan darah yang mengenai kemeja berwarna putih miliknya. Wajahnya tertutupi oleh kedua lengannya yang masih terkena bekas darah milik kakak iparnya.
"Mas" yeji berkata lirih ikut menekuk kakinya menarik jeno mendekat. Suaminya tampak tidak bisa menguasai dirinya, badannya bergetar dengan cukup keras.
"Aku telpon hyunjin ya? Kamu pulang ke rumah mama dulu ngga apa apa, ya? Aku belum bisa pulang" Ujar jeno pelan. Yeji menggeleng ikut memeluk suaminya mencoba menenangkan jeno. Memeluk Jeno lebih erat.
"Jangan dipeluk, baju aku kotor. Nanti baju kamu ikutan kotor" yeji hanya menggelengkan kepalanya. Tidak peduli dengan bajunya yang ikut kotor atau tidak, Jeno butuh seseorang disampingnya.
"mark dimana?" Mina berlari dengan air mata bercucuran. Dibelakangnya ada jaehyun dan sungchan yang juga ikut berlari.
Jeno yang sedari tadi menunduk kemudian mengangkat wajahnya, sehingga terlihat jelas luka di lengannya akibat membuka jendela mobil. Jarinya menunjukkan ruang operasi.
"Ya tuhan, mark" sungchan memegang mina yang hampir terjatuh sambil menangis deras. Yeji yang melihat itu kemudian mendekati mina, membawa kakak iparnya untuk duduk di kursi tunggu yang berada tidak jauh dari situ. Mina memeluk adik iparnya sambil menangis deras.
"Mas, cuci tangannya dulu ya? Abang pasti baik baik aja" jeno terdiam mendengar ucapan jaehyun. Mungkin dulu saat bubu seperti ini jeno tidak mengetahui kondisi aslinya, dia hanya bisa melihat darah menggenang di bathub dengan kondisi taeyong yang sangat pucat. tapi sekarang, ilmu jeno bertambah, ia mengerti dan paham kemungkinan kemungkinan apa saja yang akan terjadi pada mark. Dia tahu apa yang terjadi pada Mark di dalam sana.
"Dek, urus administrasi dulu sana. Surat surat di tas nya kak mina" sungchan mengangguk, walau jemarinya masih gemetar bukan main. Tadi dia sedang di rumah jisung untuk mengobrol bersama jisung dan chenle perihal rencana pertunangan nya, tiba tiba mendapatkan telepon dari kepolisian bahwa mobil sang abang tertabrak truk membuat dirinya terpaksa menghentikan pembicaraan dengan keluarga dan menghubungi sang kakak. Berhubung, mereka paham dengan apa yang terjadi.
Ia pun tadi menyetir dengan mengebut dengan hati yang kacau bukan main. Rose dirumah, menjaga clara, evan, juga kenan bersama bibi karena ibu mina baru bisa datang esok pagi.
"Mas, bisa ceritain kronologi nya ke kakak? Pelan pelan aja" ujar jaehyun selepas jeno mencuci tangannya. Jeno mengangguk.
"...kak, bisa kan kasus ini dibawa ke kepolisian? Lewat jalur hukum?" Ujar jeno selepas menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Jaehyun terdiam. Menepuk bahu sang adik."Nanti kakak tanya bang yuta dulu bagusnya gimana"
"Supir nya gimana mas?" Jeno menggelengkan kepalanya. Ia menyerahkan supir sang abang kepada tim medis tadi. "Ngga tahu"
"Kak. Gimana kalau kita kehilangan lagi? Kenan masih terlalu kecil untuk ditinggal sama abang" dua pria bertubuh tegap itu tampak menundukkan kepalanya. Jaehyun mengerti bahwa sang adik sudah mengerti semuanya. Mengetahui bahwa kemungkinan besar mark selamat tidak lebih besar dari kemungkinan dia pergi.
Suara sepatu tampak terdengar. Kenzo datang dengan almamater kampus milik nya yang memiliki banyak logo mentereng seluruh bagian. Iya, dia baru saja pulang rapat semalam ini. Dia memang sering pulang pagi jika kebablasan tidur. Lebih tepatnya ketiduran di rumah temannya dan terbangun ketika mendapat kabar dari ayah Suho, kalau Mark masuk rumah sakit karena kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...