Happy reading!
Jeno sekarang sudah berada di bandara Ini pukul sepuluh, cukup pagi untuknya yang malas sekali bangun dari tidur. Untung saja semalam dua jagoannya tidak rewel. Jadi dia dan yeji bisa tidur nyenyak tanpa perlu begadang. Mereka sepertinya mewarisi sifat Jeno, pendiam sekali. Sepertinya.
Tujuan Jeno menunggu pagi sekali di bandara dengan segelas kopi panas yang berada di hadapannya tidak lain tidak bukan adalah menunggu kedatangan seulgi yang datang pada pagi hari ini.
Seharusnya dia datang bersama jaemin, namun jaemin sedang briefing dengan tim membuatnya harus datang sendiri ke bandara. Menunggu kedatangan dari mantan istri abangnya yang tidak diketahui publik, bahkan saudara mereka tidak mengetahui hubungan taeyong dan seulgi. Taeyong menutupinya dengan baik. Hingga hal ini Bahkan tidak terendus oleh siapapun.
Jeno yang sedari tadi memainkan ponselnya lantas membalas pesan dari yeji yang mengatakan bahwa keluarganya akan berkumpul, Jeno menjawab akan menyusul selepas urusannya selesai.
"Jen, udah lama?" Seulgi datang sendiri rupanya, dengan membawa sebuah tas kecil yang ia bawa. Wanita cantik itu tersenyum.
"Ngga terlalu lama, kak. Kak seulgi sendiri?" Seulgi menganggukkan kepalanya.
"Iya. Suami lagi sibuk terus anak juga lagi demam. Jadi kakak cuma bisa satu hari disini. Besok pagi kakak harus berangkat lagi. Kira-kira cukup ngga ya?" Tanya seulgi karena ia juga mengkhawatirkan putrinya yang sedang sakit di Paris bersama suaminya. Tentu saja suaminya akan pulang cepat, tapi tetap saja dia tidak tega meninggalkan mereka.
"Cukup kok, kak. Kebetulan nanti langsung jaemin yang wawancara sama renjun" seulgi mengangguk-angguk.
"Kak, nunggu sebentar ngga apa-apa ya?" Seulgi menoleh.
"Ada yang harus Jeno jemput juga, sebentar lagi landing kok" seulgi melirik jam tangan miliknya dan menganggukan kepalanya.
"Ya udah, kakak beli sarapan dulu disana ya, nanti Jeno telepon kakak aja"
---
"ih kok matanya biru yang ini?" Mina berujar saat dia menggendong Noah yang mengedip-ngedipkan matanya. Dia tidak menangis hari ini, berbeda dengan abangnya yang sudah merengek meminta susu.
"bule banget itu gedenya" Irene ikut berkomentar. Ia membayangkan Jeno pada tubuh bayi kurang dari satu bulan itu, Jeno saja wajahnya hampir mirip dengan bule ditambah putranya yang seratus persen jiplakannya, hanya berbeda warna mata dan malah menjadikan putra kedua Jeno itu nampak seperti bule, untung saja warna rambut keduanya hitam bukan pirang.
"Ini identik ya?" Tanya Mark sambil memangku Kenan. Setelah sekian lama merindukan putra semata wayangnya, walau dia masih duduk di kursi roda.
Hari ini mereka tentang berkumpul bersama, kecuali Jeno yang masih pergi bersama dengan jaemin untuk mengurus sesuatu, Kenzo, Irene, dan Suho pun juga nampak datang untuk menjenguk si kembar yang berada di rumahnya.
"Gatau sih bang, tapi dua duanya jiplakan Jeno semua. Kecuali si Jemi nih sekilas mirip jaemin" jawab yeji. Mark tertawa. Ia masih ingat wajah masam adiknya saat mereka mengatakan bahwa putranya itu mirip dengan jaemin. Tapi memang dipikir-pikir, jaemin juga mirip dengan Jeno jika dilihat secara sekilas.
"Jangan bilang gitu di depan mas Jen, aku aja kena tendang bokongnya" adu sungchan sambil memakan cookies yang dibawa Irene, dia memakannya sambil duduk di karpet. Disampingnya ada Evan yang duduk bersandar di bahunya sembari menonton kartun bersama sang kakak.
"Loh masa? Mau coba deh" sungchan menatap Kenzo horor.
"jangan coba coba, deh. Tendangan mas tuh bisa bikin orang mental jauh. Apalagi tinjuannya, noh tanya sama yang itu" ujar sungchan sambil menunjuk Mark yang sedang duduk sembari memainkan jemari putranya yang tengah bersandar di dadanya. Rupanya balita tampan itu sudah mengantuk.
"Beneran uncle? Rasanya ditinju om Jeno sakit banget?" Mark hanya tertawa.
"Ya, lumayan lah. Rasanya ngga bisa buka mulut nyampe tiga hari" Kenzo menggelengkan kepalanya. Enggan sekali berurusan dengan om nya yang satu itu.
"Ngga jadi mau. Sayang muka ganteng Kenzo" mereka tertawa mendengar ucapan Kenzo, ada ada saja.
"Gimana persalinannya? Kakak malah ngga tau kamu melahirkan. Taunya malah sebelum jaehyun berangkat kerja" ujar rose sambil memberikan kue untuk dimakan.
"Mom, Clara mau" rose kemudian mengambil kue untuk Clara dan Evan, karena tau adiknya juga akan ikut ikutan.
"Ya gitu mbak, kan emang ngerasa mules nya tuh dari sebelumnya. Yeji pikir kontraksi palsu jadi yaudah tidur lagi aja. Eh tengah malem ngerasain lagi terus waktu hpl nya juga udah deket jadi ke rumah sakit. Masih bisa makan di jalan, masih bisa haha hihi tapi semakin siang terus ngerasain makin sakit eh malem nya lagi lahiran" cerita yeji sembari memangku Jemi sementara Noah sekarang berada dalam gendongan jaehyun. Secara bergantian mereka menggendong kedua bayi tampan itu, namun kedua bayi itu tidak merasa risih sama sekali. Mereka membuka matanya sebentar kemudian kembali memejamkan matanya lagi.
"Ini siapa yang ngga nangis? Kata Jeno ada yang ngga nangis waktu lahiran" tanya jaehyun. Yeji menunjuk Noah yang digendong jaehyun dengan dagunya. "Tuh, anaknya papa Jeno. Udah sukses bikin panik orang satu ruangan, dipeluk papanya langsung nangis kenceng banget" mereka tertawa mendengar ucapan yeji. Begitupun jaehyun.
"Yeji kayanya beneran nyumbang tempat doang deh, lihat. Ini hidungnya tinggi banget kaya Jeno semua, matanya juga. Ganteng banget nih bayi. Buat kak Mina aja boleh?" Ujar Mina sambil mengusap-usap pipi gembul Jeremiah.
"Waduh, ngga bisa kak. Ini ngidamnya sama cowo lain soalnya. Dimarahin bapaknya nanti udah nahan emosi sembilan bulan hasilnya malah dibawa lari" celetuk yeji yang membuat tawa mereka kembali pecah.
"Tapi ini ngga rewel ya dedeknya. Nyaman banget kalau tidur" Suho menyahut. Melihat kedua anak Jeno yang sampai sekarang masih terdiam.
"Iya, kalau anteng, anteng banget tapi kalau lagi rewel, bukan main pusingnya. Nangis semua" balas yeji.
"Eh Jeno masih lama pulangnya?" Yeji menggelengkan kepalanya.
"Ngga tau kak, bentar lagi kayanya. Udah jam segini, tadi katanya keluar sebentar. Nah tuh mobilnya kedengeran" ujar yeji selepas mendengar suara mobil milik jeno yang sekarang tengah berada di depan rumahnya.
Benar saja, tak lama Jeno masuk ke dalam rumah, namun tidak hanya Jeno. Dibelakangnya ada jaemin, renjun, dan seorang pria juga wanita yang ikut berjalan.
"loh nyonya seulgi?" Jaehyun yang pertama kali sadar siapa yang berada di belakang Jeno, seulgi bukan lagi orang yang asing bagi dirinya mengingat seulgi lah salah satu rekan kerja nya.
"Seulgi, ngapain disini?" Irene, sahabat seulgi bertanya. Namun seulgi membalas nya dengan senyuman tipis.
"Kak, Jeno udah ketemu saksi kunci buat kasus ini" mereka semua serentak menoleh ke arah jeno.
"Maksudnya apa Jen? Siapa orangnya" jaehyun menoleh ke arah Jeno bertanya. Adiknya sedari kemarin bertanya perihal saksi kunci, tapi jaehyun hanya menjawa sekedarnya. Dia juga sendiri tidak tahu. Dan sekarang, adiknya tahu sesuatu?
"Orang ini dekat sekali dengan taeyong, sangat dekat dengannya. Bukan begitu,
bang Suho?"
========================================
Oke cut
Hehe jangan lupa tinggalkan jejak disini yaaa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...