-royals

1.4K 180 32
                                    

Happy reading!

Jeno terbangun begitu mendengar suara yeji berbisik di telinganya. Tubuhnya sudah pulih, infusnya sudah ia lepas tapi dia masih cukup lemas dan butuh istirahat yang cukup lama.

"kenapa, sayang?" Tanya Jeno kepada yeji yang berbisik di telinganya. Membisikan kata agar Jeno bangun dari tidurnya.

"Ke rumah sakit, yuk" yeji berbisik sambil mengusap usap pipi Jeno yang masih setengah sadar.

"hah? Ngapain? Malem malem gini? Besok aja sayang" ujarnya memejamkan matanya kembali. Yeji tertawa karena Jeno masih belum sadar juga ucapannya.

"ya ngga bisa besok, mas. Aku mau lahiran nih. Dedeknya udah ngga sabar ketemu kamu" mendengar itu, Jeno langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Sekarang banget nih?" Ujarnya sambil terbangun dan duduk. Yeji hanya tertawa dan mengangguk-angguk.

"iya. Sana pakai baju dulu. Aku udah ganti baju" jeno menganggukan kepalanya kemudian melangkahkan kakinya menuju lemari.

"udah sakit banget apa belum, sayang?" Tanya Jeno sambil memakai bajunya. Yeji menggelengkan kepalanya.

"1-10 dalam skala berapa?"

"Baru 3-5 kadang tiga kadang lima, ngga nentu sih" Jeno menganggukan kepalanya kemudian mengambil dompet dan kunci mobil. Ia lebih tenang daripada dugaan sebelumnya.

"yuk, ke mobil barang semuanya udah ada di mobil kan?" Yeji mengangguk kemudian mengambil jaket miliknya.

"mau bangunin mama?" Yeji menggelengkan kepalanya. "Ngga usah, ngabarinnya besok pagi aja. Biarin mereka istirahat dulu" ujar yeji sambil menggandeng tangan suaminya berjalan keluar tanpa menimbulkan keributan.

Jeno lantas membuka gerbang dan mengeluarkan mobilnya dengan pelan, semua kebutuhan bagi yeji dan bayi bayi mereka sudah dipersiapkan di mobilnya. Jika ditakutkan yeji akan melahirkan secara tiba tiba, mereka tidak butuh waktu lama untuk membereskan barang bawaan.

"Mampir ke restoran dulu, mas. Laper" ujar yeji begitu jeno menjalankan mobilnya menuju rumah sakit. Jeno, yang sebenarnya masih tegang namun ditahannya karena yeji masih santai santai saja pun menoleh. "Ngga sakit kamu, yang?" Tanyanya penasaran. "Ya sakit. Tapi laper. Kan butuh tenaga juga" ujar yeji.

Mau tidak mau, Jeno memutar kemudinya menuju restoran ayam 24 jam terdekat. "Kamu tunggu sebentar, ya. Aku beli dulu"  yeji hanya menunggu sambil mengusap usap perutnya.

Tidak butuh waktu lama, Jeno kembali sembari membawa ayam dan nasi untuk yeji dan untuknya.

"Udah?" Yeji yang barusan mengirimkan pesan kepada hyunjin, mamanya, serta teman temannya pun tak lupa ia beri tahu. Yang menjawab pertama adalah ryujin karena Ryan rewel malam malam. Dia mengatakan bahwa dia akan mengunjungi yeji esok hari.

"mau makan di sini apa di rumah sakit aja?" Ujar Jeno.

"Disini aja, laper banget soalnya--aduh" ujar yeji begitu merasakan perutnya mulai mulas kembali. Jeno mendekat. "Sayang, you okay? Mau ke rumah sakit aja?" Yeji tersenyum menenangkan. "I'm okay, Jeno. Jangan khawatir"

Yeji lantas membuka ayam yang tadi dibawa oleh Jeno sementara jeno sendiri duduk disampingnya sembari memegang air untuk yeji, berjaga jaga jika istrinya kehausan.

"Masih kuat?" Yeji menganggukkan kepalanya. Rasa sakitnya masih tidak terlalu ia rasakan. Malah ia khawatir dengan suaminya yang wajahnya masih pucat.

"Aku minum obat dulu ya sebentar", ujar Jeno kemudian mengambil obat yang tadi sempat ia bawa kemudian meminumnya dengan sekali tegukan.

"Kamu ngga makan?" Jeno mengusap pipi yeji. Menggelengkan kepalanya. "nanti aja kalau udah sampai di rumah sakit"

ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang