Happy reading!
"sorry sorry telat. Tadi ryujin ngambek biasa" ujar haechan datang sedikit terburu buru. Ia kemudian duduk di samping renjun yang sedang menikmati pasta nya. Tanpa basa basi, dia menyeruput lemon tea milik pengacara tampan itu.
"Aduh" ujar haechan mengaduh karena renjun baru saja memukul punggung tangannya hingga berbunyi cukup keras.
"Minum gue jangan lo abisin setan. Pesen lagi sana, sekalian ganti minum gue" pria bertubuh paling kecil itu melotot, membuka kedua mata nya yang sipit membuat haechan mau tidak mau mendengus kesal.
"Pesen gih jangan kaya orang ga punya gitu kenapa" jaemin berkata tanpa nada. Di tangannya terdapat sebuah laptop dimana dia sedang melakukan proses editing terhadap gambar yang diambilnya tadi. Sementara Jeno tampak menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tangannya, memejamkan matanya sejenak karena rasa lelah yang tiba tiba mendera.
"Ini dia emang tidur begini dari tadi?" haechan bertanya melihat sahabatnya yang tampak terlelap dengan wajah pada lipatan tangannya sementara kepalanya ditutup snelli miliknya.
"Double shift dia kayanya" renjun kemudian memakan kue miliknya dengan damai karena sudah diberikan secara gratis oleh haechan sebagai ganti. Ralat. Renjun meminta agar haechan membelinya. Iya. Renjun memalak haechan karena dapat project baru.
"Lo gimana kontrak sama Tuan Yamamoto?" Tanya renjun kepada haechan yang sedang memakan spaghetti miliknya. Jaemin, pendengar yang baik hanya sibuk mengedit foto sambil menyeruput ice americano yang mirip dengan racun kata renjun.
"Gatau sih. Kayanya deal. Tapi lagi minta bantuan bang yuta buat handle tentang hukumnya" renjun mengangguk.
"Kenapa ngga gue aja yang handle?" Haechan mengunyah spaghetti nya sebelum menjawab pertanyaan dari renjun.
"Ya lo mikir aja ya. Kalau lo yang handle nih, lia bisa bisa bawa bom ke rumah gue gara gara lo makin jarang pulang. Lo kaya gini aja lia udah ngeluh mulu, nambah kerjaan lo sama aja kaya gue dimasukin ke kandang singa" renjun meringis mendengar semburan jawaban dari haechan yang seratus persen benar. Istrinya itu sudah sering mengeluh kalau renjun semakin sering tidur di kantor, pulang hanya menyapa sang putri sekilas kemudian berangkat kerja lagi. entah putri cantiknya masih kenal atau tidak dengan dirinya sekarang. Maka dari itu kalimat sambutan pertama yang dia dapat pasti "tumben ingat punya rumah" dan renjun yang pada dasarnya bucin hanya meringis, satu orang yang tidak bisa didebat olehnya adalah wanita yang juga berprofesi sama dengan dirinya, yaitu istrinya sendiri.
Belum sempat mereka melanjutkan obrolan, ponsel milik Jeno berdering cukup keras membuat pria bermata sipit itu terbangun. Terbukti ia menurunkan snelli yang menutupi kepalanya. Wajahnya nampak lesu saat melihat siapa yang melakukan panggilan.
"Halo yang?" Ujar nya dengan suara serak sehabis bangun tidur. Wajahnya nampak lesu, matanya masih berkedip-kedip mencari nyawanya yang masih terbawa di alam mimpi.
"MAS TOLONG AKU MAS" Mata Jeno langsung terbuka lebar begitu Yeji berteriak minta tolong. Begitupun teman temannya yang menoleh.
"Kamu kenapa? Ada apa? Cepetan bilang" ujar jeno ikut panik. Tidak biasanya yeji menelpon sambil minta tolong.
"Aku di rumah lia. Tolong mas cepet keburu kamu ngga bisa liat aku lagi" mau tak mau jeno lantas berlari sambil mebawa barang barangnya, renjun yang mendengar kata lia disebut ikut bersama jeno. Begitupula haechan. Sementara jaemin dengan bermalas malasan pun akhirnya bangun juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...