Haii guyss...
Kembali lagi sama akuuu!!
Ada yang kangen??kangen aku atau ceritanya nihhh!? Haha
Jangan lupa SEMANGAT!!
|
Semua sudah pulang dari rumah sakit, sekarang mereka berada dikediaman rumah Zea. Rumah Zea sangat ramai, banyak orang menangis kehilangan sosok Zea. Terutama Gilang, tak ada capenya ia menangis sedari tadi, bahkan tadi banget.
Untuk sahabat Zea. Mereka sudah tahu sahabat satunya ini sudah berpulang ketempat yang lebih tenang. Tetapi mereka kala tak datang, karna rumah mereka tak ada yang manunggunya selain mereka.
Jenazah Zea sudah disholatkan di masjid terbesar dikomplek rumahnya, dan sudah dibacakan surah-surah untuknya.
Beberapa menit lagi jenazahnya akan dikuburkan. Langit juga yang kian mengsore, akan munculnya malam. Mungkin bagi Gilang malam ini malam yang amat sedih baginya.
Gilang masih memeluk jenazah Zea. Jujur jika dia bisa menghidupkan seseorang atau mematikan seseorang, maka ia akan menghidupkan zea-nya lagi. Kata-kata yang selalu ia inginkan.
"Udah ya sayang, kita makam dulu jenazah Zea," ucap Ika mengusap punggung Gilang.
Gilang menepis kasar tangan Ika yang mengusapnya.
"Ngga, Zea ngga boleh ninggalin aku, Zea ngga boleh pergii!!hikss" ucap Gilang dengan suara seraknya. Bagaimana jika tidak, dari tadi ia tak segan-segan untuk teriak.
"Kamu harus ikhlas sayang,"
"Ngga Bun, sampe kapanpun itu, aku ngga bakal ikhlas!"
Elang berusaha mendekati Gilang, untuk membujuknya.
"Lang, bener kata nyokap Lo. Lo harus ikhlas, kalau ikhlas aja ngga bisa, apalagi ngelupa-innya." Ucap elang. Semua turut duka dengan hal yang tak pernah mereka inginkan. Semua hanya takdir.
"Ell hikss, tapi gue tetep ngga bisa nerima ini semuaaa"
"Okee, terserah Lo. Tapi Zea dimakam-in dulu lah Lang, ngga mungkin kalo Lo peluk Zea terus,"
"NGGA, sampe kapan pun tetap ngga!"
"Keras kepala!!"
Tak kuasa elang menahan kesabarannya dengan sikap Gilang, ia benar-benar menarik paksa tubuh Gilang untuk menjauh dari jenazah Zea. Elang memegang kedua bahu Gilang keras, untuk menahan pemberontakan Gilang.
"Pak, tolong urus jenazah ini, kita makam kan." Ucap Bagas. Doni dan Sarah masih berpelukan hangat menerima kenyataan pahit ini.
"NGGA, NGGA, JANGAN PLISSS. GUE MASIH KANGEN SAMA ZEA. LO SEMUA JAHAT, LO NGGA PERNAH NGERTIIN PERASAAN GUE!!"
"LEPAS, LEPASIN GUEE!!" Teriak Gilang, ruangan itu hanya dipenuhi dengan suara Gilang.
Tenaga Gilang sungguh kuat. Elang hampir saja ingin melepaskan Gilang, namun sudah dibantu oleh Arka, Ghani dan Kevin.
Sampai tak bisa memberontak lagi, ia hanya pasrah dengan semua ini. Sahabat Gilang yang menyadari Gilang mulai tenang, mereka memeluk tubuh Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...