Chapther 74

519 32 6
                                    

Hayy guys!!
Ga kerasa udah jalanin puasa setengah bulan, setengah bulan lagi lebaran, yeyey Alhamdulillah...

udah pada beli baju lebaran belum nih? atau pake baju lebaran kemarin?

Tetap SEMANGAT ya guysyyy!!
ini kalo aku bisa VN disini mau VN aja sambil teriak nyemangatin kalian><

lanjut KUYY...

***

"heh! Lo kenapa?!" tukas Kiara melihat Ghani yang menarik Gilang seperti sedang ketakutan.

"astagfirullah ya Allah.." ucap Ghani melihat Kiara, Laura dan Abira yang sudah berdiri didepannya.

Ghani mengatur nafasnya agar stabil, Gilang menatap Ghani lalu ia beralih melihat kebelakang, tepatnya kamar mandi yang terbengkalai itu, Gilang masih memiliki rasa penasaran dengan kejadian tadi di kamar mandi itu.

"gw nanya, ngga dijawab!" ucap Kiara lagi, menatap Gilang dan Ghani aneh.

"kita berdua tadi habis ke kamar mandi yang dibelakang itu, dan pas disana ada yang ngetuk-ngetuk pintu dari dalem." ucap Ghani dengan wajah datarnya kembali.

Gilang berbalik tubuh dan ingin berlari kearah kamar mandi itu lagi. Untuk memastikan.

"heh, Lo yakin mau kesana?" ucap Ghani. Ia mencengkram pergelangan tangan Gilang. Gilang memberhentikan langkahnya dan menatap Ghani dalam.

"Lo tadi udah lihat kan? pintu itu ada yang ngetuk dari dalam, dan ngga ada suaranya sama sekali, Lo masih yakin kalo itu Zea?!!" sentak Ghani menatap balik Gilang.

Gilang membuang nafasnya gusar.

"ghan.." ucap Gilang lirih. Kali ini saja Gilang tidak ingin mengeluarkan suaranya hanya untuk hal yang malas untuk ia jawab, tapi harus ia kasih jawaban.

"firasat gw, hati gw, fikiran gw, mengarahkan Zea ada disana. Waktu Lo ajak gw lari, seakan akan ada yang bisikin gw kalo Zea ada disana, dan disitu ada suara Zea yang manggil nama gw sambil nangis. Gw yakin banget dia ada disana, kalaupun itu bukan Zea, gw ngga akan urus masalah itu ghan, yang terpenting sekarang Zea ketemu." ucap Gilang menatap Ghani dalam, menyakinkan Ghani dengan ucapan dan tatapannya.

"sekarang lepasin gw!" sentak Gilang. Ia langsung menghentikan tangannya dan tangan Ghani terlepas dari pergelangan tangan Gilang.

Gilang berlari cepat menuju kamar mandi itu. Lalu ia berhenti ditempat dimana ia pertama kali mendengarkan ketukan pintu tadi. Ghani dan tiga sahabat Zea berlari mengikuti Gilang.

tukk..tukk...tuk..

Ketukan pintu itu kembali terdengar, Gilang berjalan dengan santai ke arah pintu itu, dan perlahan menggenggam gagang pintu.

tuk...tuk..tuk..

Gilang mengetuk pintu tiga kali.

"Zea.. kalo didalem beneran Lo, tolong menjauh sedikit dari balik pintu ini, biar gw dobrak dari sini yaa.." ucap Gilang teriak tapi lembut.

|Keberadaan Zea didalam kamar mandi.

Zea membuka matanya lebar-lebar, batinnya berkata, apakah ia tak salah dengar, bukankah itu suara Gilang, ya Gilang!!

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang