Chapther 64

516 30 5
                                    

Hy!!
Nungguin ya hayoo??

Kira" berapa chapther lagi untuk end kisah GILANG ini guys? tebak ayokk..

Info aja nihh, aku lagi buat cerita tapi di draf dulu, dan belum nentu kapan mau di publish. Do'a in ya, soalnya agak takut nulisny🙏🏻 tapi juga udah ngga sabar🥰🤗

Pantengin terus akun IG @wp_polarricee, siapa tau ada info terkait cerita baru ygy.

SEMANGAT buat kalian semua!!!ᕙ(  • ‿ •  )ᕗ

Lanjut...

***

"nanti sore gw udah bisa pulang kan?" tanya Zea menatap Gilang yang sedang duduk dikursi sebelah brankar.

Gilang mengerutkan alisnya lalu mengalihkan pandangannya dari depan ponsel, ia menatap Zea.

"belum." jawab Gilang. Ia kembali memainkan ponselnya.

"loh, bukannya cuma dua hari?!" sentak Zea menatap Gilang tidak terima.

"kata dokter tambah satu hari lagi, Lo belum stabil!" ucap Gilang.

"ck! besok ada pelajaran seni, gw pengin masuk tauuu!!" teriak Zea memukul brankarnya.

Gilang sedikit terkejut, ia langsung menatap Zea jengah.

"zoom aja besok, gw bilang ke gurunya.." ucap Gilang menatap Zea yang sedang cemberut.

Zea menyipitkan matanya, lalu menggeleng keras.

"terus gimana?" tanya Gilang.

"gw mau berangkat besok titik!" tegas Zea, ia menyilangkan kedua tangan didepan dada.

"ngga bisa Zea, tinggal nunggu satu hari apa susahnya sih?!"

"susah! susah banget!! gw ngga bisa masuk mapel seni, ketemu lagi lusa, itu lama Gilang!!" sentak Zea seraya merengek.

"guru seni Lo siapa? Dateng dijam berapa?" tanya Gilang.

"pak Agus, jam ke lima.." jawab Zea.

"oke!! besok sebelum ke kelas Lo pak Agus ada diklas gw, besok gw bilang jam mapel klas Lo dituker sama mapel hari Selasa yang jam nya sama, biar Lo ngga ketinggalan mapel seni itu.." ucap Gilang datar.

Zea berubah tenang, matanya berbinar, hatinya merasa senang sekali.

"beneran?" tanya Zea dengan bibirnya yang mengulas senyuman.

"ngga!" jawaban Gilang membuat bibir Zea menurun.

"beneran lah, yakali buat Lo harus bohong." ucap Gilang. Dan membuat senyuman Zea kembali mengembang.

Zea langsung duduk dari tidurnya, ia memeluk Gilang yang sedang berdiri dan menatapnya.

"aaaaaaaa, makacihhhhh Gilang, gw suka kalo Lo gini.." Zea memeluk Gilang sambil menggoyangkan tubuh Gilang senang, rasanya ia sudah ingin sekali bertemu guru muda dan tamvan itu. xixi.

Gilang mengerutkan alisnya, melihat Zea yang senang, membuat dirinya juga senang, tapi bibirnya susah sekali untuk tersenyum dikeadaan saat ini. Ingin memeluk balik, tapi takut Zea malah melepasnya.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang