Chapther 53

605 27 0
                                    

Selamat malam everyone!!

Yang jomblo lagi ngapain nih??
Kalo yang pacaran ga nanya sih, soalnya pasti lagi bucin, kalo yang jomblo kan pasti gabut" gitu ye kan, ahahahahah...

Akhir bulan siapa yang UAS nihh?!, Mari kita berdo'a bersama-sama agar mendapatkan nilai yang tuntas, Aamiin.

Malam" gini enaknya tuh fiksi pada baperin kalian ga sii?! Iya dong harusnya, xixi.

Lanjut ahh, lama nanti nulisnya

***

Waktu menunjukan pukul 08.30.

"Zell sekolah dulu ya ka.." pamit zell menyalami tangan Zea.

"Iyaa, jangan nakal plus harus bawa ilmu pulangnya, oke!!" Ucap Zea sambil tersenyum.

"Okee! Ciap ka!" Balas zell semangat.

Zell berbalik badan dan berjalan ingin memasuki wilayah sekolahnya.

"Zell! Kamu ngga pamitan sama Abang!!" Teriak Gilang. Ia berdiri disamping Zea dengan wajah seperti marah.

Zell menoleh kebelakang pelan-pelan dan menatap Gilang sambil tersenyum tidak bersalah.

"Oh iyaa, zell lupa kalo zell punya Abang yang super ganteng, lucu, imut, suka ngeselin, caper, baperan, gila, stress banget gituuuuu.." ucap zell semanis mungkin.

Gilang terbelalak sambil melihat zell yang sedang menyalaminya. Setelah salaman dengan Gilang, zell hanya kiss by dan pergi berlari untuk segera masuk ke wilayah sekolah.

"Bocah annj-" Zea segera menutup mulut Gilang sebelum umpatan dari mulutnya itu keluar secara jelas. Karena ada seseorang yang sedang lewat didepan mereka berdiri.

"An apa? Lanjutin dong, sekarang ngga papa." Ucap Zea sambil tersenyum menantang.

"An, aneh maksudnya, dia kan emang suka aneh sikapnya, hehe.." ucap Gilang sambil meringis.

"Ohh, yaudah ayok pulang!" Ajak Zea berbalik badan dan menuju kemobil.

"Anj- emang!" Umpat Gilang lirih sambil menatap ke wilayah sekolah sinis.

"Apa?" Tanya Zea menoleh kebelakang.

"Ngga, itu ada orang yang bawa anjing!" Ucap Gilang menunjuk seseorang itu.

Zea menatap mengikuti petunjuk Gilang. Zea hanya mengangguk-angguk. Gilang menghela nafas lega, untung saja ada benar-benar orang yang membawa anj-.

Sesampainya dimobil.

"Zee.." panggil Gilang menatap Zea yang duduk dikursi samping supir yang sedang bermain ponsel.

"Hm." Jawab Zea.

Gilang mengambil salah satu telapak tangan Zea untuk ia genggam. Tapi Zea menggunakan tangan satunya lagi untuk bermain ponsel.

Gilang membuang nafasnya gusar, ia mengambil ponsel Zea dari pemiliknya. Pemiliknya menoleh menatap Gilang.

"Kenapa?" Tanya Zea halus.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang