Chapther 63

520 29 5
                                    

Hay hayyyyyyy
Bagaimana kabarnya sayang"kuuuu???
harus baik donggg...

Tetap semangat yaa!! apapun yang udah kalian lakukan selagi itu baik, pasti akan dibalas dengan yang baik-baik. Jangan pernah takut, ragu, dan ngga percaya diri, okee!!

Lanjut yaa!!

***

"SUSTER!!!!" teriak Gilang berlari mencari suster sambil menggendong Zea ala bridal style. Elang mengikutinya dari belakang.

Dua suster berlari menghampiri Gilang dengan membawa brankar. Gilang langsung menidurkan Zea diatas brankar, lalu ia bantu mendorong suster untuk dibawa keruang IGD.

"ze, tahan ya.."

"Lo kuat, semoga cepet sembuh, ngga usah sakit-sakit, gw ngga mau liat Lo kesakitan..." ucap Gilang mengeluarkan air matanya dan mengalir melintasi kedua pipinya.

Sudah didepan ruang IGD, salah satu suster menghalangi pintu setelah satu suster mendorong brankar kedalam ruangan.

"mohon maaf ya den, kami minta kerja samanya, pasien akan ditangani oleh dokter dan akan memberikan yang terbaik untuk keadaannya. Jadi tolong Aden menunggu diluar!" ucap suster itu membalik badan langsung dan menutup kedua pintu ruang IGD.

dugg...duuggg..duggg

"NGGA!!NGGA WOY!!!  gw juga mau liat keadaan cewe gw, b-bu-undaa a-ay-yaaahh, zeaaaa..hiks.." Isak tangis Gilang keras, ia terus saja memukul pintu ruang itu.

Elang mendekati Gilang sambil menggelengkan kepalanya. 'bilangnya ngga punya rasa inilah itulah, nangisnya malah kaya bocah TK!ck' batin Elang terheran-heran. Ia memegang kedua pundak Gilang, membantunya untuk mundur dari hadapan pintu dan menyuruhnya untuk duduk.

"duduk, tenangin fikiran Lo, jangan over kaya gitu, ini dirumah sakit. Yang sakit disini bukan cuma Zea doang, Lo nangis kaya gini emang bisa nyembuhin Zea?!" tukas Elang berdiri dihadapan Gilang sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Gilang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mencoba meredakan tangisannya. Tapi justru semakin keras, ia tidak bisa menghentikannya begitu saja.

Hari mulai malam, Dokter dan suster yang berada didalam ruang IGD belum keluar sampai saat ini. Gilang terus berdiri disamping pintu ruang itu dan menyenderkan seluruh tubuhnya. Sedangkan Elang sibuk memberi info kepada anak-anak yang lain, dan beberpaa masalah lain yang belum sempat geng Gilang fikirkan terlebih dahulu. Sesekali Gilang memejamkan matanya, ia berharap tidak terjadi apa-apa dengan Zea, dan semuanya baik-baik saja. Kecuali hari Senin besok ketika ia sudah berangkat kesekolah. Tidak akan ia lewatkan masalah ini.

"Lo ngga mau kasih kabar ke orang tua nya Zea Lang atau orang tua Lo gitu?" tanya Elang.

Gilang menggeleng matanya masih memejam.

"kenapa?"

"gw ngga mau mereka tau masalah ini, nanti mereka bakal cari tau siapa pelaku dari kecelakaan ini."  jawab Gilang.

"Lo bela si geng-nya Veena?"

"ngga!! najis gw bela geng kaya mereka! yang penting cukup gw aja yang bales perlakuan mereka ke Zea, tapi bukan besok." ucap Gilang.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang