Chapther 29

1.3K 53 1
                                    

Hay, Hay, hayyyy!!
Maap niihh hari Minggu author ga
up yaaa🤭

Lagi bahagia soalnya.. kalian jangan lupa bahagia juga!!🥰
Bukan berarti ga punya ayank ga bisa bahagia ya guysss...

Yukk semangatin author yukk, biar rajin up-nya, hehe.

Jangan lupa follow, vote, and
komen👍

***

Gilang dan yang lainnya sudah sampai di pintu keluar rumah sakit. Mereka sedang menunggu mobil yang akan mereka pakai untuk pulang.

Tidak menunggu terlalu lama.

Tinnn...tiinnnn....
Anggap aja klakson mobil.

Lima mobil datang secara berurutan. Mobil Zea paling utama, kedua Gilang, ketiga milik Geng MEFIGHWIN, mobil keempat dan lima milik keluarga Gilang dan Zea.

Doni dan Sarah keluar dari mobil secara bersamaan dari arah pintu yang berbeda, untuk menghampiri putrinya. Bukan Doni dan Sarah saja, Bagas dan Ika pun ikut keluar untuk manghampiri yang lain.

Gilang mengambil alih pegangan dorong kursi roda dari Kiara sedikit kasar.

Kiara tersentak dan menyampingkan dirinya, sebelumnya ia sedang melihat orang tua Gilang dan Zea berjalan menghampiri mereka.

"Kasar banget sih!!!" Sentak Kiara, tidak lupa dengan tatapan sinis andalannya.

"Serah!" Balas Gilang datar.

"Semua sudah siap??" Tanya Doni menatap semuanya secara bergantian.

"Siap lh yah, pengin cepet-cepet pulang nih.." Jawab Zea sambil tersenyum senang.

Yang lain hanya menjawab dengan anggukan sambil tersenyum.

"Okeee! Pastikan barang tidak ada yang ketinggalan." Ingat Doni.

"Tenang om, udah semua..." Ucap Ghani, mengacungkan ibu jarinya pada Doni.

"Makasih." Ucap Doni tersenyum.

"Sama-sama om." Balas Ghani juga tersenyum.

Gilang sedikit menginjak kaki Ghani yang berada disebelahnya.

"Awssshh.." lenguh Ghani pelan, sambil menatap Gilang tersentak. Meringis tersenyum meringis tersenyum, antara meringis menatap Gilang dan tersenyum menatap Doni.

Hanya dibalas tatapan tajam oleh Gilang, tapi itu berlangsung beberapa detik saja.

"Ya sudah, kamu tiga cewe mau naik bareng siapa?" Tanya Bagas pada teman Zea.

"Emm, sama mobil gengnya Gilang aja om." Jawab Kiara.

"Okee, silahkan jalan ke mobil masing-masing.." Ucap Bagas.

Gilang sudah ingin mendorong Zea. Tapi, pergerakannya dihentikan oleh panggilan Zea.

"Lang?" Panggil Zea pelan. Tapi Gilang tetap masih mendengarnya.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang