Guys, hy hy hy!!!
Cuma mau ngingetin...
Jangan lupa follow akun IG, TT, dan WP ini ya cyng"ku...Udah pada tahu kan??
Kalau belum, nanti nama akun-nya author tulis diakhir chapther ini, yang penting sekarang kita lanjut dulu, oke!Cusss...
***
Greppp....
Gilang memeluk Zea dari belakang tubuhnya, dan menaruh kepalanya diatas pundak kanan Zea. Tidak bisa berfikir positif, Zea melihat tangan Gilang yang melingkar di pinggangnya dengan kedua tangannya yang ikut Gilang peluk seperti kesal.
"Untuk yang pertama kalinya..." Ucap Gilang tersenyum smirk.
Zea hanya bisa melihat dengan ekor matanya, tapi hal itu saja mampu membuat Zea merinding seluruh tubuhnya.
"A-apanya??" Tanya Zea gugup. Ia tidak berani menoleh kearah muka Gilang. Walaupun Gilang sedang menatapnya.
"Lo berani-beraninya tadi sama cowo kaya gitu..." Ucap Gilang. Ia masih mencoba berbicara dengan senyuman, terpaksa.
Otak Zea berfikir cepat. Ia ingin ketika menjawab tidak ada kata yang terpotong-potong.
"Kalau gw ngga berani, tadi gw ngga akan ngelakuin hal itu kn?" Tanya balik Zea.
Membuat wajah Gilang menjadi datar seratus delapan puluh derajat, yang tadinya sedang tersenyum.
"Lagian dia ngga ngapa-ngapain kan?" Lagi lagi Zea bertanya.
"Ngga ngapa-ngapain kok sampe bilang Lo cantik.." ucap Gilang.
"Ya kan emang bener, kalau gw itu cantik. Makanya dia muji gw, Lo aja sering kok muji gw.." Balas Zea sambil tersenyum percaya diri.
Gilang langsung memutar tubuh Zea dengan memegang kedua bahu kanan kiri Zea dengan kencang, lalu ia hadapkan kearahnya. Zea sama sekali tidak berkutik, ia hanya diam saja walaupun dari raut wajahnya kaget dan takut.
Zea menahan sakit pada kedua bahunya karna cengkraman Gilang yang semakin kuat.
"Ssshhh..." Zea berdesis ngilu, dengan matanya yang memejam.
"Tatap mata gw!" Pinta Gilang tegas tapi dengan nada yang masih rendah.
"T-tapi, Lo jangan remes bahu gw Lang..." Ucap Zea. Ia masih memejamkan matanya.
Gilang membuang nafasnya gusar, lalu mengecilkan genggaman pada bahu Zea tadi. Tapi ia masih tetap menggenggamnya.
"Sekarang, tatap mata gw!" Tegas Gilang lagi.
Zea membuka matanya perlahan, lalu ia langsung tujukan pada mata Gilang yang sudah terlebih dahulu menatap matanya. Gilang berdiri menyamakan tinggi tubuh Zea.
"K-kenapa?" Tanya Zea memundurkan kepalanya, ia merasa mata Gilang seakan akan ingin mengejarnya.
PERLOMBAAN DALAM WAKTU LIMA MENIT AKAN SEGERA DIMULAI!! SILAHKAN UNTUK PERSIAPAN BAGI BAPAK/IBU GURU DAN SISWA/SISWI YANG INGIN MENGIKUTI LOMBA... AGAR TIDAK ADA KELIRUAN DALAM LOMBA NANTI!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...