Hy hy hy hy...
Gimana kabar kalian? Harus baik dong...Gimana awal November kalian??
Harus tetep semangat mau apapun masalahnya ya gaes yaa!Lanjutttt
***
Zea sudah menghabiskan kurang lebih lima menit didepan pintu kamar Gilang. Ia masih ragu untuk masuk kedalam kamar itu.
Klekk..klekk..
Suara pintu terbuka, Zea mencari pintu mana yang sedang dibuka. Sampai matanya berhenti didepan kamar Galang dan pemiliknya sedang keluar dari kamar itu. Zea bingung, mau masuk takut tapi kalau tidak masuk ia akan bertemu dengan Galang.
Ketika Galang ingin menuruni tangga, tatapannya tidak sengaja menangkap Zea yang sedang berdiri didepan kamar adiknya.
"Kalau mau masuk, masuk aja kali, ngga usah takut gitu.." ucap Galang menahan tawanya.
Zea yang mendengar ucapan Galang dengan nada ejeknya, ia membuang arah dan langsung masuk kedalam kamar Gilang langsung.
Dibalik pintu, Zea mencibir-cibirkan Galang dengan kesal.
Zea kembali membuang nafas gusar, ia sudah bisa melihat kasur yang sudah berada didepan matanya dan terdapat Gilang diatas kasurnya sedang tidur pulas.
"Ni anak ngga dibangunin salah, dibangunin apalagi!" Gumam Zea kesal. Ia mendekat kearah kasur lalu duduk dipinggirannya.
Gilang sedang tidur membelakangi Zea sambil memeluk guling.
"Lang.." panggil Zea, ia menepuk-nepuk bahu Gilang yang tertutupi selimut.
"Pagi Gilang!! Bangun dong!" Ucap Zea, berusaha menepuk terus-menerus bahunya.
"Eeeungghhhhh, issshhh aarrrghhhh..." Lenguh Gilang, ia berbalik menjadi menghadap Zea, dan membuat selimutnya sedikit turun.
'nahkan, ngga mungkin kalo adiknya tuh ngga sama persis sama kakaknya!' batin Zea, ia terbelalak.
"Pagii Lang, bangun, bunda udah nungguin Lo." Ucap Zea, ia sedikit menunduk untuk lebih dekat lagi dengan telinga Gilang.
Justru Gilang memegang kedua samping bahu Zea, dan menariknya untuk tidur dengannya.
"Lang bangunnn!!" Ucap Zea menatap wajah Gilang yang berada persis disamping wajahnya.
"Sssstttttt, brisik tau ngga!" Ucap Gilang dengan suara khas bangun tidurnya. Matanya masih terpejam. Kedua tangannya memeluk pinggang Zea dan mengubah posisi tidur Zea agar saling berhadapan dengannya.
"L-lang.." panggil Zea gugup. Ya jelas gys, Gilang tidak memakai baju ataupun piyama.
"Hm." Jawab Gilang.
"Bu-bunda nyuruh gw buat bangunin Lo biar bisa sarapan bareng." Ucap Zea menatap wajah Gilang.
"Terus?" Tanya Gilang. Ia semakin mendusel dalam pelukannya dengan Zea.
"Bangun Lang, nanti telat kebawah, gw mau nganterin zell loh." Balas Zea.
"Hm." Sahut Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...