Yuhuuuu...
Author gabut guys!!
Kalian ada kalimat lucu gitu buat author? Pengin ketawa soalnya...Siapa tahu bisa membangkitkan mood author yang lagi kacau gini, yuk ayokkk ayok ayukkkk!!!
Baca dulu, kalimat lucunya nanti.., sekarang juga boleh siii...
***
Ayokkk...ayokk
Semangat! Semangat!
Ayo dong yang nonton kasih support kalian buat yang ikut lomba! Yuhuuuu
AAAAAAAA, AYOK AYOK!!!
CEPETAN WOIIII!!
NANTI KEBALAP!!
PROK PROK!! PROK PROK!!!
Lapangan basket bergemuruh disebabkan oleh suara siswa siswi yang berteriak, karna geng Gilang itu sedang mengikuti lomba balap karung. Tidak biasanya bukan? Baru ditahun sekarang geng Gilang mau mengikuti lomba seperti ini.
Tubuh mereka masuk dalam karung yang besar dan harus jongkok didalamnya, setelah seluruh tubuhnya tertutup sampai leher lalu diikat jangan terlalu kencang, kepalanya memakai helm agar tidak kecelakaan saat dalam perjalanan. Sekarang mereka ber lima sedang mencoba untuk mempercepat lompatannya untuk menuju finish.
Zea sedang menonton calon suaminya itu dibelakang kursi panitia bersama dengan ketiga sahabatnya.
Semua tertawa melihat geng Gilang yang random dalam permainan lomba balap karung. Gilang dengan kaki yang berjalan tapi pelan, Ghani yang mengikuti peraturan karna harus melompat dengan penuh semangat, Arka yang hanya berguling-guling, Kevin yang berlari dengan cepat, sedangkan Elang, ia hanya jalan tapi lebih pelan dari Gilang.
Sudah terlihat, bahwa satu geng itu tidak harus mempunyai fikiran dan rasa semangat yang sama.
Ayok ayok! Ayang Gilang gw semangat!!!
Gilang i lop yuuuu muachhh!
Cemangat bebeb Gilang!!
Teriakan dari geng ciwi ciwi yang berada dibelakang Zea tepat. Zea yang berada didepannya merasa risih dengan teriakan itu, telinganya seperti terganggu.
Zea penasaran dengan ciwi ciwi yang berteriak itu, ia menoleh kebelakang menatap wajah ciwi lebay yang matanya seperti sedang menatap Gilang. Untuk memastikan, Zea mengikuti arah pandangannya, ternyata benar, matanya tertuju pada Gilang. Tapi Zea bodoamat, bukan urusan dia sendiri juga.
"Ra, pindah yok, budeg gw lama lama disini!" Ucap Zea berbisik sambil memegang tangan Kiara yang berada disebelahnya.
"Bilang aja Lo cemburu!" Ucap Kiara diikuti kekehan.
"Dihh, apaan sih Lo, seorang Zea cemburu itu ngga mungkin!" Balas Zea sinis sambil mencubit tangan Kiara.
"Ssshhh, iya iya, terserah Lo deh!" Pasrah Kiara.
"Yaudah ayok!" Ajak Kiara menuntun Zea agar pergi dari kerumunan itu.
Saat Zea pergi, salah satu siswa yang sedang duduk di kursi panitia menoleh kebelakang memperhatikan kepergian Zea dari belakang kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...