Chapther 77

407 32 3
                                    

Hy guysssss!!!

Gimana kabar kalian!! Alhamdulillah, harus sehat dan baik-baik saja.

GUYS!! kalo baca, bintangnya jangan lupa pencet atuhh 😉 kan gratis tuhhh, hehe..

Semangat ya buat kalian, yang udah lulus, yang mau naik kelas, dan yang lain". Jangan pernah ngeluh, jalanin aja semuanya dengan tenang, ikutin semua alurnya sambil tersenyum, tapi usaha juga jangan ditinggalin ya dan terus Berdo'a, penting itu.

Semoga ngga bosen" deh kalian baca kata" dari author ini, cemangattt yaa. Lurve.

Lanjut...

***

|

"ayah sama bunda setuju kan?" tanya Gilang antusias, tatapan untuk kedua orang tuanya dipenuhi dengan harapan jika Bagas dan Ika menjawab 'iyaa'.

Bagas dan Ika saling bertatap satu sama lain dalam beberapa detik.

"habis UTS ya?! jangan dimaju-maju in, besok kita meeting lagi." ucap Bagas menatap Gilang serius.

"iya ayah, beneran!! Besok sesuain dulu aja tanggalnya, yang penting ayah sama bunda setuju kan??" ucap Gilang menahan senyumannya. Padahal didalam hatinya sudah terombang-ambing.

Bagas dan Ika tersenyum. "iya!!" jawab mereka berdua bersamaan, lalu menatap satu sama lain sambil terkekeh.

"beneran?!!" sentak Gilang menatap kedua orang tuanya bergantian.

"iyaa, kamu belajar baik baik dulu deh jadi diri kamu sendiri, jangan manja, jangan cengeng, jangan ngambekan, jangan gampang marah,dan lain lain. Takut dilihatnya malah buruk sama yang lain.." ucap Ika sambil tersenyum, dan tangannya mengusap rambut tebal Gilang.

"okey, Gilang balik ke kamar, dan tidak lupa untuk menunggu hari esok. Selamat malam ayah, bunda.." ucap Gilang tersenyum tipis, lalu segera berjalan keluar dari kamar orang tuanya.

"selamat malam.." jawab Bagas dan Ika.

Bagas menggelengkan kepala mengingat pembicaraan mereka bertiga tadi. Dan Gilang berani memintanya terlebih dahulu sebelum ditanyakan dan ditawarkan.

"semoga aja dia bisa semakin dewasa kepribadiannya, walaupun tubuhnya emang sudah terlihat dewasa." ucap Ika.

"seneng banget spontan anak satu ini." celetuk Bagas, sambil tersenyum miring.

"dahlah lanjut tidur.." ucap Ika.

"jangan dulu lah.." sergah Bagas menatap Ika yang sudah menutup tubuhnya dengan selimut.

|

Gilang berdiri didepan kamar orang tuanya, dan ia sekarang tersenyum lepas, setelah menahan lama didalam kamar. Hati Gilang sekarang tidak sabar ingin segera datang hari esok.

"huh." desis Gilang. Ia langsung menyembunyikan senyumnya lagi, dan berjalan menuju kamarnya.

Dengan tangan yang didalam saku celananya, berjalan santay seolah tidak terjadi apa-apa. Gilang melihat Galang yang keluar dari kamarnya. Setelah keluar dari kamar pun mata Galang langsung tertuju pada Gilang.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang