Chapther 59

493 22 3
                                    

Hay Hay Hay!!

Huhu, liburnya lama banget, padahal pen sekolah ygy;(
Lebih seru sekolah ga sii??

To the poin aza yaa...

Lanjutt kuyy

***

"Lo jadi pulang sama gw kan?" tanya Rey.

Kini Zea dan Rey sedang berada didepan pintu kelasnya, tidak hanya mereka berdua, ada tiga sahabat Zea juga. Disini Zea dibuat bingung.

"kayanya gw ga bis-.."

"Zea pulang sama kita!" Ucap Ghani berjalan menghampiri Zea bersama ketiga curutnya.

"Zea udah bilang sama gw, katanya mau!" tegas Rey datar sambil menyilang kan tangannya didepan dada.

"Zea udah berubah pikiran, kali ini Lo ngga bisa pulang sama Zea, mungkin lain kali!" Ucap Arka sedikit serius.

Kiara, Laura, dan Abira hanya berdiam diri dan memilih untuk tidak ikut campur. Apalagi sudah ada geng nya Gilang.

"bener ze?" tanya Rey menatap Zea lembut.

"i-iya, maaf Rey. Tapi lain kali kita bisa pulang bareng lagi kok.." ucap Zea diakhiri senyuman.

Rey membalas senyum paksa.

"oke, gw pulang dulu, hati-hati dijalan kalo udah sampe chat gw ya." ucap Rey melenggang pergi dari hadapan Zea.

"kita pulang!" ucap Ghani menatap Zea.

"ke gedung dulu.." sela Zea.

"baik tuan putri.." Ucap Kevin tersenyum.

"Lo bertiga ikut atau gimana?" tanya Ghani menatap ketiga sahabat Zea yang masih terdiam.

"k-kita, kita ikut, kebetulan Kiara bawa mobil.." ucap Laura cengengesan sambil melirik Kiara.

"iya, kita ikut." sahut Kiara.

Mereka semua berjalan menuju parkiran. Ghani sudah meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga mobil pribadi disekolah ini. Ia mengemudi mobilnya, dan Zea duduk disebelahnya. Untuk tiga curut berada dibelakang.

"nanti kalo udah sampe biar gw aja yang turun dari mobil ya.." ucap Zea menatap Ghani dan beralih menatap kebelakang.

"Lo mau ketemuan digedung mana emang?" tanya Arka.

"katanya si gedung-nya dijalan bucin, yang depannya ada lapangan besar gitu.." ucap Zea menatap kedepan.

Ghani mulai menancapkan gas-nya dan keluar dari perkarangan sekolah diikuti oleh mobil Kiara dibelakangnya.

Semua terdiam, memikirkan apakah salah satu dari mereka ada yang tau.

"dilantai berapa?" tanya Elang tiba-tiba.

"katanya si dilantai 9." jawab Zea menatap Elang.

Elang kembali mengingat lagi.

"lantai paling atas?" tanya Elang lagi.

"iyaa." jawab Zea seraya mengangguk.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang