Huhu...hayy..
Sekarang UP-nya jadi hari Jum'at ya guys, biasanya Minggu. Tapi ngga papa, semoga aja bisa lebih rajin lagi UP-nya, Aamiin kan guys!!Kalo keadaan baik-baik aja dong ya?? tapi perasaannya gimana? jangan dibiarin kalo lagi sakit, nanti yang kena orang terdekat kalian sendiri. Kadang kita sebagai manusia, melakukan hal egois itu ngga sadar diri. Jadi hati-hati aja yaa!!><
Jangan lupa SEMANGAT jugaaa
୧(^ 〰 ^)୨Lanjutttt!!
***
"loh kok disini?" kaget Zea setelah membuka pintu kamar terlihat seorang Gilang yang sudah berdiri didepan kamarnya.
"ga boleh?" tanya balik Gilang.
"boleh gilaaanggg... tapi kok ngga bilang-bilang dulu kalo mau berangkat bareng.." ucap Zea sambil menutup pintu kamar.
Gilang hanya mengangkat bahunya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"mulai nih! kenapa si? lagi pms ya?" ucap Zea melihat tingkah Gilang yang sedikit berbeda dari hari biasanya.
Gilang membuang nafasnya sedikit gusar. "nanti pulang sekolah mampir ke mall." ucap Gilang lalu berbalik badan meninggalkan Zea, ia terlebih dahulu menuruni tangga.
Zea mengerutkan alisnya. Ia bergumam 'lagi kerasukan apa si?'.
Zea mengejar Gilang, ia menuruni tangga dengan cepat untuk menjajari langkah Gilang.
"oh gw tau, kayanya Lo cemburu gara-gara kemarin waktu pulang dari rumah sakit, gw khawatirin Rey ya?" ucap Zea sambil menatap Gilang.
Gilang berjalan menghampiri Doni dan Sarah yang sedang sarapan pagi dimeja makan. Lalu ia langsung menyalami tangannya, "bunda, ayah Gilang berangkat dulu yaa. Nanti Gilang bawa anak kalian pergi ke mall sebentar." ucap Gilang.
"lama juga ngga papa." ucap Doni sambil tersenyum. Gilang membalasnya tersenyum. Tapi tidak dengan Zea, ia menyalami tangan Doni sambil mencubit sedikit. Sarah tertawa melihat wajah Zea yang kesal.
Gilang pergi meninggalkan ruang meja makan terlebih dahulu. Membuat Doni dan Sarah menatap Zea dengan tatapan penuh bertanya.
"ish apaan sih?" tanya Zea menatap kedua orang tuanya yang terlihat aneh juga.
"gilang kenapa?" tanya Sarah.
"mana aku tau bundaaaa, tadi keliatan orangnya auranya udah aneh." ucap Zea.
"dah ya ayah, bunda, aku mau berangkat. Takut telat nih.." ucap Zea yang langsung lari dan keluar dari ruang meja makan.
Doni dan Sarah saling bertatapan, lalu mengangkat bahunya bersamaan. Dan berakhir memilih untuk lanjut sarapan pagi yang sempat tertunda.
"Gilang, gilaaanggg.." Zea memanggil nama Gilang panjang sambil berlari mengejar Gilang yang sudah dekat dengan parkiran mobilnya di wilayah rumahnya.
Gilang berhenti begitu saja, membuat Zea nge rem mendadak tubuhnya, alhasil menabrak tubuh Gilang. Tapi tubuh Gilang terdiam saja, tidak ada pergerakan dari berhentinya tadi.
Zea mengusap-usap dahinya sambil berdiri disebelah Gilang.
"lo beneran cemburu?" tanya Zea menatap wajah Gilang yang pandangannya kedepan terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...