Chapther 57

549 27 4
                                    

Hy³
Sudah selesai PAS nya?? Gimana hasilnya?

Author kemarin seminggu lagi classmeet jadi kalo malem udah keburu cape dan berakhir tidur. Tapi karna ya untung aja sekolahnya cuma hari Senin-Jumat, bisa sambil nulis gitu hari Sabtu-Minggu sebelum malam Senin. Tinggal seminggu lagi classmeet nya selesai nanti tinggal ambil rapot dehh..

Kalian ambil rapotnya kapan nihh? Author tanggal 16 hari Jum'at besok, ada yang bareng kah??

Btw, lanjut yaa..

***

Malam yang sudah gelap gulita. Tengah malam tepatnya pukul 23.30, Zea masih terduduk diatas kasurnya. Ditemani dengan segelas susu strawberry, dan beberapa cemilan ringan. Tidak tertinggal juga dengan buku mata pelajarannya yang sedang ada pekerjaan rumah dan laptopnya, dan mengharuskan dikumpulkan besok. Walaupun matanya memang sudah sayup-sayup ingin segera tidur, tapi tampilan layar laptop yang cerah selalu memberikan cahaya untuk segera menyelesaikan tugasnya.

Zea berandai-andai, jika saja besok bukanlah mata pelajaran Pak Syamsul si guru BK yang bisa dibilang sedikit galak dan tegas itu, mungkin Zea akan meninggalkan tugas ini dan menarik selimutnya untuk segera tidur.

Sudah beberapa kali Zea bolak balik kedalam kamar mandi hanya untuk membasuh wajahnya agar segar kembali.

"Ck, si botak ngapain coba harus kasih tugas kaya gini, ujung-ujungnya malah bisa dibilang mendingan matematika!" Keluh Zea, ia menopang dagunya. Menatap layar laptopnya dan meratapi nasib.

Pelajarannya memang BK, tapi tugasnya seperti hukuman. Kenapa harus membuat cerita 'siapa orang yang paling dibenci' dan ditulis dilaptop sampai tiga halaman. Bagaimana tidak kesal, Zea memang terkadang bisa saja benci dengan seseorang, tapi jika harus diceritakan itu sangatlah tidak mungkin, hal yang dibenci oleh Zea pun itu hanyalah hal yang singkat tidak panjang kali lebar kali tinggi.

"Rey, udah selesai belum ya?" Tanya Zea sambil menatap dinding-dinding kamarnya.

"Tapi anak kaya dia pasti udah selesai, mau nyontek nanti dikira ngikutin ceritanya sama si botak." Gumam Zea.

Ddrrttt...ddrrttt...

Ponsel Zea yang berada disamping laptop bergetar. Ada seseorang yang menelfonnya. Ia segera mengambil dan melihat nama kontak itu.

"Oh." Zea ber-oh ria.

Zea menarik tombol hijau. Dilayar ponselnya sudah ada Gilang yang sepertinya sedang tengkurap diatas kasur.

"Kenapa? Malem-malem gini?" Tanya Zea acuh.

"Ngga papa, emang ngga boleh nelfon Lo malem-malem?" Tanya balik Gilang menatap Zea.

"Boleh aja si." Jawab Zea.

Ia menaruh ponselnya begitu saja dikasur dan berdiri untuk mengambil sandaran ponsel agar ia tidak perlu memegang ponsel selama video call-nya berlangsung. Zea kembali, dan menaruh ponsel diatas bagian sandarannya, dan ia taruh disamping laptopnya. Terlihat Gilang sedang menatap Zea baik-baik, tapi Zea tidak menatapnya balik, ia tetap fokus menyelesaikan tugasnya, tersisa satu halaman lagi.

"Lagi ngerjain tugas ya?" Tanya Gilang disebrang telfon.

Zea mengangguk-angguk.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang