Chapther 61

537 35 10
                                    

Hyy!!
Gimana?
Zea bakal gimana sii? Gilang juga lama banget yaa...

Lanjut yaa...

***

|Keberadaan Gilang.

"tinggal berapa menit lagi??" tanya Gilang menatap manager yang berada disebelahnya.

"kira-kira berapa bro?" tanya manager kepada pengemudi.

"tiga puluh menitan lagi bos, ini juga keadaannya dikit-dikit macet." ucap pengumudi melirik kaca yang berada diatas kepalanya.

"tolong dipercepat lagi, atau saya saja sini yang mengambil alih!" ucap Gilang.

"jangan bos, ini saya usahakan untuk lebih cepat lagi." ucap pengemudi.

Mereka semua tahu, jika Gilang keadaan cemas seperti ini dan diikuti rasa takut, kecelakaan baginya pun tidak akan ia pikirkan, jalan raya seakan-akan miliknya dan membutakan kendaraan lainnya.

Mobil Gilang melaju lebih cepat setelah melewati macet karna ada mobil yang mati ditengah jalan.

|Keberadaan Zea.

Veena membalik badan menatap Zea, ia mendekati Zea. Sungguh tubuh Zea tidak bisa bergerak, tangannya sudah mencengkram erat pinggiran outdoor, keringat menjalar di sekujur tubuh.

"gw akui Lo emang cantik. Tapi pengakuan ini, pengakuan terakhir kali yang Lo dengar dari siapapun itu..." ucap Veena tersenyum bangga.

Veena sudah siap-siap dengan tangannya yang ingin memukul Zea. Zea sudah memalingkan wajahnya kesamping, justru usaha ia agar tidak melihat kebawah dari posisinya berada tidak berhasil, ia malah melihatnya, tubuhnya bergetar, matanya menjadi kunang-kunang, tubuhnya sudah mulai melemah.

seeerrtt...

Ghani segera mencengkram tangan Veena keras-keras.

"gw ngga akan biarin Lo jahatin Zea dengan gaya Lo yang brengsek sebagai perempuan!!" tukas Ghani menatap tajam Veena.

Rey hendak berlari menghampiri Zea, tapi ia sudah dipegang erat oleh lima perempuan dari geng Veena.

"lepasin gw! atau gw berbuat berlebihan sama Lo semua!!" ucap Rey menatap satu-satu perempuan itu.

"hey ganteeengg, Lo tuh ganteng, pinter, ketos inceran cewe-cewe disekolah, jangan mau dijadiin babu dong sama Zea.." ucap salah satu perempuan yang mencengkram tangan Rey.

"babu? Lo kali yang dijadiin babu sama Veena solehot itu, yang ngga ada halal-halalnya!!" ucap Rey terkekeh menatap mereka remeh.

|Keberadaan Gilang.

Setelah beberapa saat Gilang mendiamkan ponselnya berada ditangannya tanpa ia lihat, entah ini bisikan dari siapa, pikirannya bergerak memberi perintah agar melihat layar ponsel. Ia langsung melihatnya, dan ia melihat jelas posisi Zea sekarang seperti apa dan bagaimana!.

Gilang segera menelfon Ghani.

ddrrrttt...ddrrrttt...
nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon telfon kembali saat sudah aktif.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang