Chapther 67

482 28 2
                                    

GUYS!!!
Huwaaaa, kemarin waktu UP udah telat banget, aku ngerasa bersalah bangett huhu(っ˘̩╭╮˘̩)っ

Bentar lagi PTS, semangat belajarnya yaw.. kasih yang terbaik untuk diri kalian sendiri dan keluarga kalian, jangan ngecewain yaaa... SEMANGAT!!

Sehat-sehat terus kalian( ◜‿◝ )♡

Lanjut okey?

***

Gilang dan Zea sudah sampai di mall. Terbilang cukup ramai, padahal sudah sore, Gilang pun berharap sepi. Gilang memakirkan mobilnya terlebih dahulu, mencari tempat yang kosong. Setelah ia berhenti, mereka turun dari mobil.

"ngapain bawa tas?" tanya Zea menatap Gilang yang sedang menggendong tasnya.

Gilang tidak mengeluarkan kata-kata apapun, ia langsung menaruh tasnya kembali didalam mobil.

"lah kok ditaruh?" tanya Zea lagi.

"ribet." jawab Gilang datar.

Zea keluar dari mobil, lalu menghampiri Gilang.

"ngapain kesini?" tanya Gilang.

Zea menatap Gilang sambil mengerutkan alisnya, lalu ia tersenyum, matanya beralih menatap tangan Gilang yang kiri. Gilang pun mengikuti arah pandangan Zea, dan berhenti pada tangannya. "kenapa sama tangan gw?" tanya Gilang menatap tangannya sambil ia cari cari keanehannya.

"ngga." jawab Zea, masih tersenyum.

"terus?" tanya Gilang mengangkat alis satu.

Zea langsung menggenggam tangan kiri Gilang, membuat sang empu terbelalak dengan sikap Zea. Gilang terdiam, padahal Zea sudah menarik nya agar segera masuk kedalam mall, tapi ia terus menatap tangannya yang digenggam oleh Zea tadi. Ia beralih menatap wajah Zea yang masih tersenyum.

"ayokk, keburu malem!" ajak Zea, ia menarik tangan Gilang plus tubuhnya.

Gilang mengangguk pelan. Tolong hati Gilang terasa jedag jedug. Ia terus menatap tangannya dan tangan Zea yang saling menggenggam satu sama lain.

Setelah memasuki mall, Zea berjalan sedikit lambat sambil melihat toko sekelilingnya yang membuatnya sedikit tertarik. Ia berjalan didepan, sedangkan Gilang hanya mengikuti kemana Zea menariknya.

Zea memberhentikan langkahnya didepan salah satu toko boneka yang terbilang cukup besar di mall ini. Ia menatap didalamnya seperti menarik menarik bonekanya.

"Gilang! kedalam yok!" ajak Zea menarik tangan Gilang, tapi Gilang berdiam saja tidak bergerak hanya menatap Zea.

"ayokk!" ajak Zea lagi menarik tangan Gilang.

"Lo aja yang masuk gw nunggu diluar." ucap Gilang datar.

"Lo malu?"

"ngga, tapi itu didalem rame, hampir perempuan semua, masa gw masuk." ucap Gilang.

"nggapapa!" sentak Zea.

"pala Lo! yang ada malu!!" tukas Gilang.

"emang Lo punya malu?" tanya Zea sambil terkekeh.

"gw masih normal." sentak Gilang.

"ck. kalo gitu tadi mendingan ngga usah ke mall!" ucap Zea melepaskan tangan Gilang lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada, ia menatap toko boneka itu penuh harapan untuk memasukinya.

Gilang membuang nafas sabarnya. 'calon istri Lo Gilang, ini belum jadi istri aja gini, jadi Lo harus dilatih sabar dari sebelum nikah!' batin Gilang ingin sekali berteriak.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang