Chapther 73

426 30 1
                                    

Hy guyyyssss...
Gimana puasanya? udah ada yang bolong belum nih??

Kalo puasa, sholatnya jangan ditinggal yaa. Aku cuma ngingetin;))

Terus semangat juga💪🏻

***

Tinggg..tiingg..tinggg...

Bel pulang sudah berbunyi. Gilang langsung bergegas membereskan buku buku yang berada diatas meja.

"ghan, ke kelas nya Zea dulu ya. Siapa tau dia udah balik ke kelas." ucap Gilang.

"mm..oke.." jawab Ghani. Ia sudah membereskan alat tulis, buku dan yang lainnya. Ia menggendong tas nya dengan satu bahu ( bahu kanan ).

"kalo ngga ada gimana?" tanya Ghani menatap Gilang yang sedang menggendong tas nya.

Gilang yang sedang menggendong tasnya dengan satu bahu seperti Ghani dan ingin melangkahkan kakinya. Tapi mendengar kata yang dilontarkan oleh Ghani ia langsung terdiam, lalu menatap Ghani.

"kalo ngga ada, gw ngga bakal pulang kalo dia belum ketemu." jawab Gilang dengan wajah datar,tapi percayalah, isi hatinya tidak datar datar saja.

Ghani mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Gillaanggg.." teriak seorang perempuan. Siapa lagi kalau bukan Trisya? bukan kah tinggal satu geng ini yang ingin menghancurkan hubungan antara Gilang dengan Zea.

Gilang jengah, ia menatap Ghani seolah-olah memberi isyarat untuk membantunya agar Trisya cepat pergi. Ghani mengangguk paham.

Trisya datang dengan senyuman yang bahagia, tapi senyuman itu tidak mampu membuat sosok Gilang terpesona. Ia datang langsung memeluk tangan Gilang dengan manja. Sang empu yang tiba-tiba saja menerima perlakuan seperti itu, ia langsung merasa illfeel. Gilang memberi kode lagi kepada Ghani, dan Ghani langsung berjalan menghampiri Gilang dan Trisya, segera memisahkan Trisya yang memeluk tangan Gilang erat.

"Lo tuh udah kaya cewe gila tau ngga?!! Lo sendiri udah tau Gilang udah punya cewe tapi masih aja dideketin, Lo cewe tapi kaya ngga tau perasaan sebagai cewe kalo disakitin itu gimana ?!!!" ucap Ghani menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"ohh... atau Lo kembarannya lu cinta luna yaa?!" tukas Ghani dengan nada meledek.

Gilang hanya menggelengkan kepalanya sambil melihat Ghani yang sedang menghadapi cewe freak itu.

"ehh, Lo itu cowo bukan sih!! mulutnya lemes banget!" sentak Trisya dengan tatapan mengajak berantem dengan Ghani.

"Lo cewe bukan sih, kok sesama cewe ngga saling ngertiin perasaan cewe lain?!!" sahut Ghani.

"dihh, jadi cowo belagu banget!" ucap Trisya.

"lah elo, biasa aja tapi gayanya sok sok an luar biasa.." sahut Ghani lagi.

"bisa ngga jangan ganggu gw sama Gilang?!!" ucap Trisya sedikit teriak.

"bisa ngga jangan ganggu gw sama Zea?!" tukas Gilang dengan mata satunya.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang