Chapther 76

398 34 7
                                    

Hy GUYS!!!
Aku seneng banget!! dan TERIMAKASIH juga buat kalian karna pembaca cerita ini udah 100k, awal yang ga pernah aku pikirkan, cuma bisa yakin, Semoga selanjutnya semakin ramai pembaca ceritaku🥰
kalian senang aku ikut senang><

Tapi masih gemes nih sama pembaca yang suka banget loncat-loncat chapther, jangan yaa...nanti kalian malah ketinggalan momen per chapthernya😇

SEMANGAT buat kalian semua!!lurveee😍♥️

***

Suasana malam yang sunyi, bintang-bintang menghiasi langit-langit malam, dan bulan pun menemani diatas sana. Rasa tenang, tapi pikiran yang brisik, hati yang berkecamuk.

Gilang sedang duduk di balkon luar kamarnya. Termenung, memandang langit-langit, dan merasakan sedikit rasa dingin dimalam hari yang sudah larut malam. Sesekali, Gilang menatap layar ponselnya yang berada diatas meja didepan ia duduk, dan bersebelahan kopi susu favorit nya. Tangan kanannya di antara jari telunjuk dan jari tengah mengapit seputung rokok.

"Zea.." mulut Gilang tiba-tiba memanggil nama gadisnya.

"ngga tau kenapa tadi ngga semangat tanding, dan first time gw kalah lawan sekolah sebelah.." ucap ia dengan mata yang kosong.

"Lo lagi ngapain ya sekarang? gw kangen, Lo kangen ngga sama gw ze?" pikirannya teringat wajah Zea yang sedang tersenyum padanya, mampu membuat Gilang tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya. Malu.

|

Didalam kamar yang sunyi, tidak ada suara apapun kecuali lagu yang terus saja ia putar. Duduk bersandar pada sandaran kasur dan menatap dinding langit yang dihiasi oleh lampu bintang-bintang. Indah.

Sesekali Zea meminum susu favoritnya yang sudah disediakan dikamarnya. Tat kala, ia teringat senyuman Gilang yang tulus didepan wajahnya, ia tersenyum malu, sampai ia tersedak susu yang sedang ia minum. Lucu.

"gw kangen sama lo Lang.." ucap Zea.

"entah pelet apa yang Lo gunain buat gw, sampe gw bisa suka sama Lo, walaupun kadang Lo suka nyebelin.."

"beberapa hari ini ngga ketemu kayanya Lo lagi sibuk banget, jadi pengin lihat bintang diluar, biar bisa ngobatin rasa rindu gw ke Lo." lanjut Zea dengan mata yang kosong.

Setelah beberapa menit mulut Zea terdiam. "eh eh ehhh!! gw ngomong apaan siii!!" sentak Zea, ia menabok kecil mulutnya dan terbelalak sadar atas apa yang baru saja ia ucapkan.

"ck." desis Zea, ia bangun dari sandaraanya, ia menatap ponsel yang masih mengeluarkan suara lagu disana.

"bodoamat, gw males ketemu dia, gw males ngomong sama dia, mau ketemu mau ngga terserah!!" tukas Zea. Ia berjalan kesal sambil membuang selimutnya, lalu ke kamar mandi untuk cuci wajahnya.

|

Setelah sekian menit Gilang terdiam menatap ponselnya lama. Ia sedikit tersadar dengan pantulan cahaya bintang yang terang dilayar ponselnya. Gilang langsung menatap keatas langit, ia sedikit terpesona dengan cahaya bintang itu yang berkelap kelip. Indah.

"ze, Lo emang masih ada, tapi Lo sama indahnya kaya bintang itu, menarik.." ucap Gilang, bibirnya sedikit terangkat.

"gw mau chat Lo tapi gw masih ngerasa bersalah, maafin gw ya ze."

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang