Chapther 72

452 31 2
                                    

Huhu..
hy guys!!
selamat menjalankan ibadah puasa yaa!! jangan lupa semangat, walaupun lagi puasa tapi itu ngga jadi suatu halangan kok;))

ada yang tau Zea kenapa ngga?
hayoo kenapa??

***

Bel istirahat berbunyi, seperti biasa. Sekolah langsung bergemuruh, siswa siswi berlarian menuju kantin.

"Lo sakit?" tanya Rey. Ia melihat sedari tadi Zea tidur saja diatas meja menghadap dinding. Untung saja dari pagi mata pelajaran tidak diisi oleh guru, hanya dikasih tugas tertulis.

Zea hanya menggeleng.

Rey menghadap kebelakang, menatap sahabat Zea. "dia sakit?" tanya Rey tapi tidak bersuara.

Kiara mengangkat kedua bahunya. "gw juga ngga tau, daritadi pagi ditanyain jawabnya juga pelan banget sampe gw pusing ngadepinnya." ucap Kiara.

"Lo berdua tau?" tanya Rey menatap bergantian Laura dan Abira.

Mereka berdua pun menggeleng. Sebenarnya pun mereka bertiga bingung dengan Zea, setiap kali ditanya selalu menjawab tidak kenapa-kenapa, tapi dimata temannya seperti kenapa-kenapa.

Rey jengah, ia menghadap Zea. Tangannya sedikit terangkat memegang bahu Zea. Zea yang sedang memejamkan matanya, sedikit kaget, ia melirik tangan yang berada di bahunya.

plaaakkk..

"arrggg..sshh.." Kiara menabok tangan Rey menggunakan buku. Membuat tangan Rey terlepas dari bahu Zea.

"Lo punya masalah apa si sama gw?" tukas Rey menatap Kiara tajam.

"kamu nanya?!" jawab Kiara dengan nada.

Rey mengelus-elus tangannya bekas ditabok oleh Kiara.

"stres Lo!" Cibir Rey.

"lo tadi nanya gw punya masalah apa sama lo?! udah bener-bener tadi Bu Oky tuh ngga masuk dan ngga ngasih tugas, eh malah Lo nanya ada tugas apa ngga? kan jadi dikasih tugas reeeyyy!!" ucap Kiara menatap Rey dengan penuh amarah.

"sabar sabar Ra.." ucap Laura mengelus-elus punggung Kiara, dan menyuruhnya untuk duduk.

"Lo juga Rey, udah tau kesabaran Kiara setipis tisu dibagi lima puluh, pake Lo nanya sama Bu Oky ada tugas apa ngga!" ucap Laura.

"brisik!! yang lain aja pada ngga komen, Lo berdua malah kaya mulut burung beo!!" ucap Rey.

Zea terbangun dari tidurnya, dan menghadap kebelakang.

"Kiara, udah, jangan bikin keributan yaa.." ucap Zea lirih bahkan lembut, matanya terlihat sayu.

"Zea!! Lo yakin Lo ngga papa, bibir Lo pucat banget!!" panik Kiara, ia memegang kedua pipi Zea dan melihat wajah Zea secara dekat.

Zea melepaskan tangan Kiara dari pipinya. "gw ngga papa, jangan panik gitu.." ucap Zea.

Rey dan ketiga sahabat Zea semakin cemas, Abira yang duduk dibelakang Kiara langsung menghampiri meja Zea.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang