Huhu...
Bentar lagi puasa nih, yang masih punya hutang puasa jangan lupa dibayar dulu, nanti malah dikali sama hutang puasa besok;)
Lanjut yaaa..
***
"Lang, ayok kita ke UKS, di absensi tinggal kita doang yang belum.. tadi dipanggil sama pak Syamsul..." ucap Ghani masuk kedalam rumah.
"males gw!" tukas Gilang.
"kalo Lo takut gini, bikin Zea tambah yakin kalo Lo takut disuntik." ucap Arka menahan senyum meledeknya. Agar tidak kena marah oleh Gilang.
"ayok!!" ajak Ghani teriak.
"ck." Gilang bangun dari duduknya dengan terpaksa. Wajahnya pun tidak menampakan kalau dia sedang senang.
|sampai di UKS.
"Assalamualaikum..." salam Gilang dan yang lain memasuki UKS.
"oh ini anak yang dimaksud oleh pak Syamsul tadi yaa.." ucap dokter menoleh kebelakang, dengan tangan yang sedang menyiapkan jarum suntik.
Mata Gilang langsung tertuju pada jarum suntik itu, tubuh Gilang pun terasa dingin. Tapi ia berusaha agar tidak menunjukan rasa takut diluar wajahnya. Elang yang berdiri disamping Gilang melirik melihat wajah Gilang.
"u okay?" bisik Elang. Gilang menoleh, dan mengangguk yakin.
"iyaa dok.." jawab Ghani sambil tersenyum.
"silahkan duduk, siapa yang mau terlebih dahulu.." ucap dokter itu sambil menunjuk kursi yang sudah disiapkan.
"Gilang!" ucap Kevin tersenyum tak ada salah.
Gilang langsung menatap Kevin tajam. "saya terakhir." sahut Gilang melipatkan kedua tangannya didepan dada.
"gw duluan lah, kelamaan!" sentak Arka, ia berjalan dengan gagah dan duduk dikursi.
"naikan lengan seragamnya, atur nafas terlebih dahulu, rileks, jangan tegang, ngga sakit kok..." ucap dokter itu sambil menyuntik lengan Arka.
"aarrggg anj**..." teriak Arka refleks juga.
Ia menutup mulutnya. "eh maaf-maaf dok..." ucap Arka tersenyum melihat orang yang menemani dokter dan sekelilingnya sedang tertuju padanya.
"iyaa ngga papa, biasalah anak cowo emang suka ngomong kaya gitu... ini kapasnya ditempel dilengan dulu.." ucap dokter itu sambil terkekeh.
Arka hanya cengengesan, kembali berkumpul dengan sahabatnya.
"selanjutnya?" ucap dokter itu menoleh sekumpulan Gilang dan yang lain. Sambil mengganti jarum suntik dengan yang baru.
Kevin berdiri dan berjalan gagah berani, dilanjut dengan Ghani, lalu Elang. Tinggallah Gilang seorang, ia sedang bermain ponselnya.
"Lang, tinggal Lo.." ucap Ghani.
Gilang membuang nafasnya gusar, ia menyimpan ponselnya disaku celananya, lalu berjalan menghampiri dokter dan duduk dikursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...