Chapther 43

1K 57 2
                                    

Hy, hy, hy cayang" kuuuu....

Besok udah Senin aja ya guys,
Perasaan baru kemarin hari Senin, besok kita udah ketemu lagi ygy.

Semangat yuk semangat!!!
Sekolah kan seru ygy??

Cari pengalaman yang sebanyak-banyaknya di sekolah, nanti kalo udah lulus, masa iya mau ngulang sekolah lagi...

Lanjut...

***

"Cepet Lang, kalo udah bel masuk gimana?!"

Zea terus menerus panik, ia takut jika jam pelajaran sudah dimulai. Tentu saja panik, sekarang sudah menunjukan pukul 07.20. bel masuk setiap harinya selalu dinyalakan saat pukul 07.15.  dan sekarang sudah melebihi waktunya, Zea dan Gilang baru berangkat.

Gilang memarkirkan mobilnya dengan cepat, untung saja pintu gerbang ditutup pukul 07.30.

Zea langsung turun dari mobil Gilang dan mendahului pemiliknya untuk pergi.

"Telat bareng, panik sendiri." Ucap Gilang sambil turun dari mobilnya.

Zea melewati pintu gerbang ke dua dibagian dalam, ia berlari kecil kedalam berusaha agar tidak ketahuan oleh beberapa orang yang mungkin akan melihatnya.

Gilang berjalan santay, tapi ia sudah dibelakang Zea berlari.

"Dihukum ngga ya, dihukum ngga ya..." Pikiran Zea dipenuhi dengan kalimat itu, saking capeknya, ia sampai menundukan kepalanya sambil berlari.

Ketika Zea mengangkat pandangannya kedepan, ternyata dari jarak ia sedang berlari, ia sudah berhadapan dengan guru BK yang sedang berdiri ditengah-tengah jalan sambil menaruh tangannya di pinggang.

Zea memberhentikan larinya dan berhenti tepat didepan guru BK, ia tersenyum manis menatap gurunya itu. Deretan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya. Tangannya ia ayunkan dibelakang punggungnya.

Gilang berhenti tepat disamping kanan Zea dan berhadapan juga dengan Pak Syamsul, yaps guru BK itu bernama Syamsul.

"Kalian udah tau bakal kena apa?" Tanya pak Syamsul tegas.

"Pak, kan telat lima menit doang, masa mau dihukum pak.." Ucap Zea memberi wajah memelasnya. Tangannya ia satukan seperti memohon ampun.

Gilang mengusap wajah Zea, membuat sang empunya menjadi menampilkan wajah datar sambil menatap Gilang.

"Muka Lo ngga lucu!!" Ucap Gilang dingin.

"Bukan masalah lima menit ataupun lebih, tapi kedisiplinan kalian yang seperti ini itu tidak mencontohkan hal yang baik!!" Tegas pak Syamsul.

Zea tersentak, ia langsung diam saja, menundukan pandangannya. Tangan kanan Zea memegang pergelangan tangan Gilang yang sedang berada disaku celananya.

Gilang tersenyum miring ketika melihat tingkah Zea.

"Kalo kalian mau seperti in-..."

"Udah pak, kami ngga akan mengulangi lagi, jadi bapak mau kasih hukuman apa ke kami??" Tanya Gilang memotong kalimat pak Syamsul.

Pak Syamsul hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap Gilang.

'Ni anak gila yaa, gw males kalo jalanin hukuman kaya gini!' batin Zea menatap Gilang tajam.

GILANG [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang