Hyyyyyy!!
Gimana kabar kalian selama liburan??
Gimana malam tahun baru tadi malem? seru ga nih?Apapun yang terjadi nanti sama Zea serahin ditangan...... ygy🙏🏻
HAPPY NEW YEAR ♥️♥️♥️
***
|Keberadaan Gilang.
Tepat pukul 16.00 Gilang tiba di bandara, ia mulai turun dengan manager yang lain. Tiga mobil sudah menjemput Gilang, ia masuk kedalam satu mobil dan diikuti dua manager. Tinggalah dua mobil, satu untuk barang dan yang satu untuk tiga manager lainnya.
"tolong nanti jika sudah sampai rumah bilang kepada orang tua saya, saya mendadak ada urusan dan kemungkinan pulang sedikit terlambat. Saya permisi pergi dulu!" ucap Gilang kepada manager yang berada di mobil lain.
"ayo kita langsung ketempat itu!" ajak Gilang menatap manager yang akan mengikutinya.
Mereka semua bergegas. Bahkan manager yang tidak mengikuti Gilang pun ikut bergegas dalam memindahkan barang kedalam mobil. Tidak ada satupun orang yang hanya berdiam diri, semuanya ikut kerja. Gilang sudah terlebih dahulu meninggalkan lingkungan bandara, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
|Keberadaan Zea.
"banyak banget debu.." ucap Zea, ia mengipas-ngipaskan telapak tangannya didepan wajah.
"iyaa, ini udah dilantai berapa si?" tanya Laura melihat sekeliling.
"kayanya delapan, soalnya tadi dilantai bawah gw liat ada tulisan angka tujuh." sahut Zea.
"kita cari tangga lagi!" ucap Kiara.
"iyaa, ini susah banget, perasaan dilantai sebelumnya tangganya selalu kelihatan.." ucap Abira.
"jadi kaya lagi main petak umpet." sahut Laura melirik Abira.
Zea menyipitkan matanya, ia seperti melihat tangga yang berada dipojok sebelah kamar mandi. Disisi itu memang cahayanya sedikit kurang. Ia menatap kebawah, benar saja, ada jejak kaki yang berjalan mengarah kesana.
"guys, kita ikutin jejak kaki ini!" ucap Zea menatap tiga sahabatnya yang berada dibelakang.
"oke!" sahut Kiara.
Mereka berjalan sesuai jejak kaki itu, dan benar, mereka menemukan tangganya, dan diujung atas tangga itu terdapat outdoor dengan matahari sore yang terpancar cahayanya dengan cerah.
"kita jalannya pelan-pelan.." ucap Zea berbisik menatap kebelakang sambil menaiki tangga.
"biar apa?" tanya Laura.
"kita lihat mereka bawa berapa orang." jawab Zea.
Tiga sahabatnya mengangguk sambil tersenyum.
Zea mengintip sedikit-sedikit. Ia mencari keberadaan mereka, sampai matanya berhenti pada sudut pojok kiri yang terdapat sekumpulan perempuan dengan baju ketatnya dan makeup. Setelah dilihat lagi dari pakaiannya mereka adalah satu sekolah dengan dirinya. Perasaan Zea kini jadi takut, bukan karna ia akan diapa-apakan, tapi ini adalah lantai teratas, dan disetiap pinggiran outdoor itu tidak ada pagar sebagai pelindung. Bisa dikatakan ia sangat takut dengan ketinggian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...