Huhu...
Hy guys!!!Ayooo siapa yang lagi PTS nih?? jangan lupa belajar, semangat juga yaa..
Guys! silahkan jika ada yang mau ditanyakan sekilas tentang cerita GILANG, aku jawab kok..
lanjut yaa...
***
Hari mulai malam, Gilang dan Zea sudah mengelilingi mall sambil melihat-lihat jika saja ada barang yang ingin mereka beli. Mereka berdua sedang berjalan menuju parkiran dengan satu tangan yang menggenggam es krim.
"mau makan dulu ngga?" tanya Gilang sambil berjalan.
"ngga ah, gw udah kenyang, dari tadi disuruh jajan mulu sama Lo.." ucap Zea agak kesal tapi senang.
Siapa coba yang ngga senang, kalau dipaksa buat jajan terus, apalagi dibayarin(≧▽≦)
"mau langsung pulang?" tanya Gilang lagi.
Zea mengangguk pelan sambil menikmati es krimnya.
Tidak terlalu banyak yang mereka beli, dari boneka couple, kaos couple, sandal couple, sampai bando dinosaurus yang bisa request nama di sebelah boneka kecil bando. Mereka pun membelinya dengan nama Gilang dan Zea. Walaupun Gilang sedikit kesal, tapi entah kenapa, jika Zea yang membuatnya kesal masih saja terasa bahagia baginya. Dan rasa kesal itu teralihkan begitu saja.
Parkiran mobil sudah cukup sepi, bahkan mobil bisa dihitung dengan jari. Gilang dan Zea menaruh barang belanjaannya dikursi belakang mereka. Lalu memasuki mobil dan Gilang mulai menancapkan gas untuk keluar dari tempat parkir mobil di mall.
Zea membuka ponselnya, melihat pesan yang sudah tertumpuk belum dibalas olehnya. Memang semenjak di mall, Zea mengeluarkan ponsel hanya untuk berfoto dengan Gilang dan foto-foto tempat lain yang menurutnya aesthetic.
"Gilang..." panggil Zea.
Gilang menoleh sambil mengangkat satu alisnya. Zea pun ikut menoleh menatap wajah Gilang.
"pengumuman di grup, besok ada vaksin DBD di sekolah, karna sekolah kita ikut terpilih buat menjadi salah satu sekolah yang ikut vaksin DBD ini." ucap Zea.
Gilang langsung membuang wajah dari tatapan Zea.
"Lo kenapa?" tanya Zea menatap wajah Gilang seperti takut.
"ngga." jawab Gilang datar.
"kok Lo kaya takut gitu, oh atau Lo emang takut disuntik?!" sahut Zea sambil tersenyum meledek.
"ngga! yakali cowo kaya gw takut suntik." sombong Gilang.
Zea mengangguk-angguk pelan sambil tersenyum dan menatap kedepan.
"besok berangkat bareng yaa.." ucap Zea.
"hm." jawab Gilang.
Zea kembali asik dengan ponselnya. Membalas pesan dari sahabat-sahabatnya yang berisik di grup khusus mereka. Perjalanan masih sedikit jauh, Zea merasa bosan, ia mematikan ponselnya dan ia taruh didalam tas. Matanya sedikit lelah dan mengantuk.
Gilang yang menyadari Zea kecapean, ia menggapai tangan Zea mengelus-elus punggung tangannya. Zea menoleh menatap Gilang, dan Gilang pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG [ On Going ]
Teen Fiction⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. PINTAR DALAM MEMILIH CERITA⚠️ Zea Shaqena yang baru saja pindah tempat tinggal dari Bandung ke Jakarta, bersama Kaka dan orang tuanya. Langsung dijodohkan oleh anak dari rekan kerja ayahnya. Zea tidak bisa berfikir posi...