OS || NOREN ✔

Jadi Papa Aku Yaa

"Papaaa."

Tubuh Jeno membeku ketika seorang anak kecil memanggilnya papa dan langsung menerjang dirinya untuk dipeluk.

"Aku kangen banget deh sama papa."

Jeno melepas pelukan anak tersebut dari kakinya kemudian dia berjongkok untuk menyamai tinggi badan si anak. Wajahnya sangat lucu dan manis dengan kulit seputih salju dan rona merah alami dipipinya menambah kesan manis si anak tersebut.

" Hai, nama kamu siapa?"

"Aku Chenle papa."

"Aku bukan papamu, ah dimana papamu yang asli? Apa kamu kehilangan jejak dia?"

"Papa aku itu cuma papa tau! Papa Lele cuma papa huks huks."

"E-eh kok malah nangis sih?"

Jeno panik ketika sang anak yang mengaku-ngaku sebagai anaknya malah menangis tersendu-sendu tak kala dirinya tak mengakui bahwa bocah tersebut merupakan anaknya. Seingat Jeno dirinya ini belum menikah bahkan untuk melakukan hubungan intim saja dirinya belum pernah, jadi bagaimana bisa dirinya sudah memiliki seorang anak yang sepertinya berusia 5 tahun tersebut?

Tapi tunggu dulu, sepertinya Jeno melupakan sesuatu.

"Chenle umur berapa sekarang?"

Sianak kemudian mendongak menghadap ke arah Jeno dengan berlinangan air mata, Jeno rasanya gemas sekali ketika mendapati wajah sembab Chenle dengan pipi dan hidung yang memerah.

"Huks Le-lele umur 5 tahun."

Jadi benar ya Chenle ini berumur 5 tahun, jika Chenle berumur 5 tahun berarti kejadian itu 6 tahun lalu. 6 tahun lalu, kira-kira adakah Jeno melakukan hal diluar batas sampai akhirnya lahirlah Chenle. Seingatnya dia tidak pernah melakukan itu pada siapapun, ah tunggu dulu. Dia pernah tak sengaja melakukan itu bersama seorang pria manis tepat 6 tahun lalu, apakah Chenle benar anaknya karena hubungan tak sengaja tersebut?

"Papa jangan pelgi lagi ya, Lele ngga mau deh tingal beldua doang sama mama. Lele mau kaya Jisungie yang tinggal baleng mama papanya."

"Lele emang selama ini tinggal berdua doang sama mama?"

Bocah tersebut mengangguk "Iya Lele tinggal beldua doang sama mama kalena papa ngga pulang-pulang. Aku kangen deh sama papa hihihi~"

"CHENLE! CHENLE!"

Baru saja Jeno ingin kembali mengajukan pertanyaan pada sang anak, sebuah suara memanggil nama bocah yang kini tengah berada di dalam pelukannya mengintrupsi keduanya.

"MAMA LELE DISINI SAMA PAPA!"

Teriakan Chenle mengambil alih antensi seorang pria mungil didepan keduanya dengan jarak yang lumayan. Dengan sedikit berlari pria tersebut menghampiri Jeno dan Chenle. Renjun, si pria tersebut sedikit tertegun melihat siapa sosok yang dipanggil papa oleh anaknya.

"J-jeno."

Jeno juga terkejut ketika melihat sosok pria tersebut dengan jelas, jadi benar Chenle ini anaknya? Anaknya bersama seorang pria manis yang dulu dia tiduri.

6 tahun lalu, Jeno berjalan seorang diri dengan membawa sekantung plastik berisi makanan ringan yang dia beli untuk stok cemilannya minggu ini. Awalnya semua berjalan biasa saja sebelum dirinya mendengar sebuah suara meminta tolong dan ketika Jeno menuju asal suara tersebut dirinya menemukan 4 orang pria dimana salah satunya merupakan pria manis yang tengah meminta tolong dan dapat Jeno lihat bahwa mereka bertiga telah mencekokan sesuatu kepada sang pria manis tersebut. Tanpa basa-basi Jeno langsung saja menghajar ketiganya hingga babak belur dan berakhir kabur.