OS [S2] : Aku Juga Mau

810 101 82
                                    

Kali ini mari berkenalan dengan keluarga kecil Jeno dan Renjun, keluarga kecil yang dikaruniai dua anak kembar yang kepribadiannya seolah berbanding terbalik.

Lee Chenle si bungsu yang berlagak bagaimana mestinya seorang bungsu, si bungsu yang manja, suka skinship, jujur dengan perasaannya sendiri, selalu ingin bersama orang terdekatnya dan begitu cerewet. Bahkan kadang kala Renjun dan Jeno lelah dengan kemanjaan si bungsu namun tetap memanjakannya.

Sementara Logan Lee adalah sosok anak sulung yang berperan layaknya kakak yang harus mencontohkan hal baik untuk adiknya, si sulung yang tumbuh menjadi anak yang cuek, irit bicara, tidak suka skinship, tidak pula bisa mengutarakan isi hatinya. Logan tumbuh menjadi pribadi yang kaku tidak seperti adiknya yang begitu fleksibel di manapun dia berada.

Seperti saat ini, akhir pekan adalah yang begitu keluarga kecil itu impikan kehadirannya. Bagi Chenle akhir pekan merupakan satu-satunya hari yang dia tunggu dalam setiap minggunya. Sementara Logan benci akhir pekannya.

Logan benci akhir pekan, benci dengan dirinya, benci dengan adiknya, benci dengan orang tuanya. Ah tidak itu terlalu lebay, Logan juga tidak sejahat itu untuk membenci orang-orang kesayangannya meski dia tak yakin apakan mereka juga menyayangi dirinya.

"Mama Lele mau telur ceplok!!"

"Oke mama buatin ya."

Chenle mengangguk ditempatnya, mereka kini sedang sarapan sebelum pergi berlibur. Logan cukup anteng dengan roti panggang yang belum diolesi selai oleh mamanya. Logan bisa sendiri kok.

Logan menyuap gigitan pertamanya dengan mata fokus memperhatikan tingkah adik serta papanya yang tengah asik bercanda. Tak lama mama mereka datang dengan telur ceplok yang Chenle inginkan.

"Kakak kok makan duluan? Engga nunggu mama emm?" Renjun mendekat dan duduk disamping Logan.

"Iya tuh kakak, huuuu."

"Laper." Logan bahkan hanya mengeluarkan satu kata dari mulutnya kemudian berlanjut menghabiskan sarapannya.

Renjun tersenyum tipis meski dia akui dia tidak suka kepribadian Logan yang sangat cuek dan irit bicara bahkan jika dengannya. Renjun juga ingin melihat sisi manja Logan, dan karena hal itu tidak pernah terjadi membuat Renjun tanpa sadar terus mengalihkan perhatiannya kepada Chenle yang memang begitu manja.

Logan juga diam saja kala apa yang akan dia bawa dia siapkan sendiri karena mama dan papanya hanya sibuk membantu Chenle. Logan tidak begitu perduli karena dia juga bisa sendiri.

Berjalan dibelakang mama papa dan juga adiknya, kadang Logan berpikir untuk absen saja dari acara akhir pekan keluarganya. Karena ikut tak ikut pun rasanya sama, dan Logan tidak suka itu.

Dalam perjalanan pun hanya berisi canda riang orang tua dan adiknya. Logan hanya diam sembari bersandar dan menikmati pemandangan yang tersaji dari jendela di sampingnya.

"Mama, Lele kemarin dapet nilai 90 lho waktu ulangan!!"

"Oh ya? Hebat banget anak mama."

"Hihi iya dong!! Lele gitu loh!!"

"Jangan besar kepala kamu, kepalamu udah besar loh Le."

"Ihhh papa!!! Pala aku engga besar ya!!"

"Apaan, besar gitu kok, tuh liat kepalanya Lolo, kecil engge sebesar punya kamu."

"Papa body shaming!!!"

Gelak tawa ketiganya berhasil memenuhi pendengar Logan, ada sedikit senyum yang menarik bibirnya kala sang papa menyinggung perihal dia.

Kalian harus tau satu hal, rahasia yang selalu Logan simpan rapat-rapat kalau dia begitu suka ketika mama dan papanya membicarakan apapun hal yang menyangkut dirinya. Mau sekecil apapun itu pasti selalu berhasil membuat senyum kecil Logan merekah.

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang