"Renjun, terimakasih."
Renjun menyerngitkan dahinya ketika Jeno tiba-tiba berucap terimakasih kepadanya, untuk apa?
"Terimakasih sudah hadir di hidup saya, terimakasih untuk tetap menetap di hidup saya meski kamu tau saya banyak kurangnya, terimakasih untuk semua rasa cinta, kasih sayang, aman dan nyaman yang selalu kamu berikan kepada saya." Jeno mendekatkan diri pada Renjun, menggenggam tangan lembut Renjun dengan hati-hati.
"Kalo engga ada kamu mungkin hidup saya engga akan seberwarna ini. Dan mungkin juga saya udah nyerah sama hidup ini kalo kamu ga hadir dan nyelamatin saya yang udah hampir hancur sama keadaan." Jeno membelai pipi Renjun dengan lembut.
"Kamu salah satu anugerah paling besar yang Tuhan kasih sama saya, saya bersyukur Tuhan masih mau berbaik hati mengirimkan salah satu ciptaan-Nya yang paling indah sama saya. Tuhan baik ya mau ngirimin malaikat dalam bentuk kamu ke saya?"
Renjun masih diam, dia tau Jeno belum selesai dengan kata-katanya. Renjun tersenyum dengan tulus ketika netra Jeno kembali menatapnya dengan pandangan yang begitu menenangkan.
"Sejauh ini, saya engga pernah merasa begitu senang hanya karena melihat senyuman seseorang sekalipun itu orang tua saya. Tapi setelah saya kenal kamu, rasanya begitu menyenangkan dan mendebarkan hanya dengan melihat senyum milik kamu."
"Terimakasih karena hari ini kamu masih di samping saya bahkan tadi siang akhirnya kamu resmi jadi punya saya. Selamat atas gelar barunya Renjun, ah atau Nyonya Lee?"
Renjun terkekeh mendengar penuturan Jeno yang memanggilnya dengan sebutan Nyonya Lee. Namun Renjun juga tak bisa berbohong jika dirinya senang atas gelar baru yang baru saja dia dapatkan hari ini.
"Jeno." Renjun mengelus rahang tegas Jeno dengan lembut.
"Saya mau kamu tau, kalo bukan cuma kamu yang beruntung karena punya saya. Tapi saya juga beruntung punya kamu Jeno. Saya juga mau berterimakasih sama Tuhan karena udah mempertemukan sekaligus menyatukan kita."
Jeno membalas menggenggam tangan Renjun yang tadi pemuda tersebut gunakan untuk mengusap rahangnya, di kecupnya punggung tangan tersebut dengan lembut.
"Kalo kata kamu saya memberi warna di hidup kamu, maka kamu semakin memperkaya warna dalam hidup saya yang sudah berwarna. Mengisi kekosongan di hati saya, melengkapi setiap celah yang masih kosong dengan kehadiran kamu."
"Jeno, saya bukan orang yang bisa ngungkapin apa yang saya rasain. Tapi yang jelas saya mencintai kamu Lee Jeno."
Senyum Jeno mengembang ketika mendengar pernyataan cinta pertama yang keluar dari mulut Renjun.
"Saya juga sangat sangat mencintai kamu, Lee Renjun."
Jeno membawa tubuh Renjun kedalam dekapannya. Setelahnya keduanya dibuat tertawa bersama, suara tawa yang begitu merdu untuk di dengar oleh siapapun orang di luar sana. Suara tawa yang mampu menggambarkan dengan jelas seberapa bahagianya mereka saat ini.
"Ayo tidur." Renjun melepaskan tubuhnya dari dekapan Jeno.
Kini Renjun sudah merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur empuk milik pemuda Lee tersebut. Jeno juga ikut merebahkan tubuhnya tepat di samping sang istri, membawa tubuh mungil Renjun untuk kembali di dekap.
"Renjun."
"Ya."
Renjun mendongakan kepalanya untuk menatap Jeno yang kini berada lebih tinggi dari posisi tidurnya.
"I love you."
Jeno merubah posisinya dengan mengukung tubuh Renjun dibawah tubuh kekarnya. Mendekatkan wajahnya dengan wajah Renjun kemudian menyatukan kedua belah bibir mereka menciptakan rasa manis yang mampu membuat Jeno candu hanya dengan sekali coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS || NOREN ✔
FanfictionSecuil kisah dari kesayang kita semua, Jeno dan Renjun ⚠ BxB ⚠ Noren Area ⚠ Bukan Lapak Homophobic ⚠ Disertai Typo Dimana-Mana Start : 30 Agustus 2021 End : 31 Maret 2022 S2 Mulai : 8 Mei 2022 Selesai : -