OS [S2] : Boyfie Rules

678 82 2
                                    

kalo ada typo maaf yaww, soalnya aku males baca ulang. HAPPY READING MUACH!!
.
.

Boyfriend rules, dua kata yang tengah viral dikalangan banyak orang terutama orang-orang yang telah memiliki pasangan, begitupun dengan Renjun. Pemuda manis kelahiran Maret itu juga ikutan fomo dengan trend baru tersebut. Jika kebanyakan pasangan melakukan trend tersebut via virtual maka lain lagi dengan Renjun yang bahkan rela menempuh waktu 20 menit untuk menyambangi kediaman sang kekasih.

"Selamat sore!!! Bunda ini Injunieee."

"Bunda??"

Renjun terus menyebut sosok ibunda dari sang kekasih ketimbang memanggil nama kekasihnya sendiri, tangan kecil yang terkepal milik si cantik juga tak absen untuk mengetuk pintu kokoh kediaman sang tercinta.

"Halooo?? Bundaa? Bunda di rumah ngga ya? Bunda sayang???"

"Sebentar dek."

Teriakan yang Renjun hapal sebagai suara sang bunda menyapa gendang telinganya, lantas membuatnya terdiam dengan sikap yang lucu. Benar kata Jeno, Renjun diam saja aura lucunya tetap pekat.

"Hai mantu bunda."

Pintu terbuka dengan senyum cerah milik bunda sebagai penyambut.

"Halo bunda Doyieku sayang~"

"Gemes banget ya kamu." Tangan si bunda lantas mencubit dengan gemas pipi gembul milik kesayangan si bungsu.

"Hihi."

"Ayo masuk, udah ngabarin Jeno kalo kamu kesini?"

"Hihi belum." Cengiran lebar milik Renjun muncul dengan segudang kelucuannya.

"Dasar ya kamu, langsung samperin aja anaknya ya. Tadi si lagi di kamar main game gitu."

"Okay bundaku sayang."

Sebelum pergi menuju kamar Jeno, Renjun terlebih dahulu membubuhkan kecupan manis pada pipi snag bunda kemudian melenggang pergi menaiki anak tangga guna menemui sang kasih.

Tangan mungilnya memutar knop pintu, membuka pintu bercat putih itu dengan perlahan. setelah terbuka sedikit Renjun menyembuhkan kepalanya guna mengintip kegiatan kekasihnya. Benar seperti apa yang bunda katakan sebelumnya, Jeno memang tengah bermain game di layar komputer miliknya dengan headphone menempel di telinganya.

"Ini kalo aku teriak juga ga bakal denger anaknya." Renjun lantas membuka lebar pintu kamar sang kasih, masuk ke dalam kamar Jeno lantas kembali menutup pintu kamarnya. Duduk dengan leluasa pada kasur empuk milik si April, bosan duduk kini si Maret mulai merebahkan dirinya seraya memeluk erat guling yang menguarkan bau khas Jeno.

Setelah 30 menit berlalu, Jeno akhirnya selesai dengan permainan. Mulai mencopot headphone dan keluar dari akun pribadinya, memutar kursi gamingnya lantas terkejut kela badan mungil kasihnya tengah berbaring dengan nyaman seraya membuka lembaran album potret dirinya.

"Sayang."

Renjun menutup album foto tersebut lantas balas menatap wajah cintanya.

"Ko ngga bilang kalau kesini? Terus kenapa engga manggil aku waktu kamu udah disini hmm?" Posisinya kini Jeno sudah ikut berbaring di sebelah sang kasih, membawa badan mungil itu kedalam pelukannya yang selalu pas dan nyaman.

"Hihi sengaja, kan kamunya lagi main game. Aku ga mau ganggu dulu tau."

"Sejak kapan kamu jadi pengganggu?"

Renjun hanya berkedip lucu, mencoba berpikir sejenak apakah selama ini Jeno pernah menyampaikan rasa terganggunya atas keberadaan dirinya.

"Ngga pernah kan?"

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang