OS [S2] : A'a dan Ayah Bunda

1.2K 111 51
                                    

Sebelum baca ceritanya aku kasih spoiler dulu wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca ceritanya aku kasih spoiler dulu wkwk


Jeno tau, sejak awal memang ini tidak mudah. Kadang kala Jeno merasa resah, takut akan pikiran-pikiran buruknya sendiri yang bahkan mungkin tidak ada kebenarannya. Tapi mau bagaimanapun rasa takut Jeno tetaplah nyata.

Sejak awal dia meminta Renjun untuk menjadi kekasih hatinya, ada keraguan yang masih tetap melekat hingga sekarang. Perbedaan umur mereka yang terbilang cukup jauh kadang kala membuat Jeno minder dan merasa cukup jauh untuk pantas bersanding dengan Renjun.

14 tahun, bukanlah perbandingan yang cukup seimbang untuk jarak usia antara suami dan istri. Apalagi kala itu dimana Renjun yang masih berusia 20 tahun dan dirinya yang sudah berusia 34 tahun malah terlihat seperti pasangan ayah dan anak ketimbang sepasang kekasih. Didukung dengan wajah dan tubuh Renjun yang sama sekali tak menunjukan jika dia sudah berusia 20an. Jeno semakin merasa kecil.

Dunia mereka pun rasanya berputar pada hal yang jauh berbeda, candaan dan gaya bahasa mereka juga terkadang terlalu jauh untuk diselaraskan. Jeno merasa cukup tua untuk pemuda seperti Renjun.

"Mas."

Panggilan dari Renjun berhasil membuyarkan lamunan Jeno.

"Kenapa dek?" Jeno nampak sedikit bingung dengan wajah Renjun yang ditekuk cemberut.

Renjun mendekat, duduk di sebelah Jeno sembari bersembunyi di ketek Jeno. Sebenarnya ini salah satu yang masih Jeno bingungkan hingga saat ini. Perihal Renjun yang suka bersembunyi diketeknya, atau kata lainnya Renjun itu suka diketekin sama dia.

"Anakmu tuh!!"

"Kenapa lagi sama A'a?"

"Bandel dia, udah sore diajakin pulang ngga mau!! Main terus dia sama yang lain di taman komplek!!"

"Sama siapa aja A'a disana?"

Renjun nampak berpikir sejenak, kembali mengingat-ingat siapa saja yang sekiranya tadi ikut bermain bersama anaknya. "Ada Jiel, Arka, Koko, sama Cloe. Lagi main bola mereka."

"Biarin aja, A'a udah gede dek. Percuma juga kamu ajakin dia pulang gimanapun kalau emang dianya belum mau ya ngga akan pulang."

Renjun mengerucutkan bibirnya kemudian mencubit pinggang Jeno karena kesal. "Ish anakmu itu!!"

"Aduh!! Iya, iya anak mas, kalau lagi baik baru anakmu kan?"

"Iyalah!!"

Jeno hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

Mumpung masih berdua sepertinya Jeno bisa menanyakan perihal isi hatinya yang masih gundah dan menenangkannya dengan cara saling berbicara bersama sang istri.

"Sayang."

"Ya? Kenapa?"

"Mas kan udah makin tua ya? Tahun ini aja mas udah 45 tahun, sementara kamu baru 31."

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang