OS || NOREN ✔

OS [S2] : SIAL

cerita kali mungkin bakal bikin kalian bahagia di awal, inget di awal.

Kedekatan Jeno dengan Renjun lagaknya bukan hal aneh bagi anak kelas 1C, sejak akhir semester 1 Jeno memang terlihat mulai memberi afeksi lebih pada sosok cantik bernama Renjun. Bahkan tanpa absen Jeno selalu memberi pat pat kepada Renjun yang kadang di balas dengan wajah bak ingin menerkam oleh si cantik.

Jeno yang awalnya tidak begitu dekat dengan submisif maupun anak perempuan di kelas mulai menjadi lebih akrab dengan lawannya semenjak renggangnya hubungan dia dengan sang pacar. Sejak hari itu Jeno mulai mengakrabkan diri dengan semua anak kelasnya termasuk dengan Renjun, bahkan tak jarang anak kelas mereka menjodoh-jodohkan Jeno dengan Renjun ditengah ketidak jelasan hubungan Jeno dengan sang pacar.

Pada awalnya Renjun merasa itu hal biasa, dia pun tidak menaruh rasa pada Jeno yang dikenal sebagai sosok redflag, pun Renjun juga tak sadar jika kerap kali ketikan dan ucapan Jeno mengandung unsur flirting. Renjun yang menganggap itu hal biasa tak ambil pusing hingga tiba-tiba dimasa libur semester 2 Jeno tiba-tiba mengirimkan video tiktok kepada akun tiktok miliknya yang sebelumnya tiba-tiba Jeno follow. Sejak saat itu kedekatan mereka mulai terjalin.

Namun dalam kedekatan mereka Renjun tak pernah sekalipun menanyakan tentang sebenarnya mereka itu apa, Renjun hanya membiarkan semuanya mengalir begitu saja dengan dalih 'kan cuma temen'. Padahal dalam hati pun Renjun turut bingung dengan apa sebenarnya maksud dan tujuan Jeno yang demikian. Memberi kabar jika akan pergi, memberi kabar jika sudah pulang, tetap menghubunginya bahkan jika sedang main di tongkrongan, semua kabar Jeno beri pada Renjun. Tak jarang mereka juga saling berkirim pesan hingga jarum jam menyentuh angka 2 dengan obrolan obrolan random yang tak jarang membuat hati Renjun berbunga.

Panggilan cantik yang tiap hari Jeno beri padanya tak pernah lepas Renjun beri tanda bintang agar dia tak lupa, pun dengan kata-kata yang Renjun memiliki makna khusus turun dia beri tanda bintang. Jika dihitung mungkin sudah ratusan kali Jeno mengatakan dirinya cantik, pun Jeno juga memujinya sebagai anak lucu dan bayinya katanya. Bagi Jeno Renjun itu bocil yang banyak tingkah dan hobi membuat dia kesal, bukan kesal yang marah tapi justru kesal yang gemas. Jeno gemas dengan Renjun bahkan disaat Renjun diam sekalipun Jeno tetap mengakui jika Renjun itu menggemaskan.

Renjun pernah mengatakan jika dia tidak menyukai caranya tersenyum tapi Jeno membantah dengan mengatakan bahwa senyum Renjun itu lucu, pun dengan tawanya. Tawa singkat yang ternyata tak lepas dari pandangan Jeno, padahal pada realitanya Renjun membatasi interaksinya dengan Jeno, hanya dua teman dekatnya yang tau tentang kedekatan dirinya dengan Jeno.

Ketikan-ketikan manis yang kerap kali Jeno beri padanya tak pernah lepas dari ruang berpikir Renjun, kalimat penuh dengan kekhawatiran juga kerap kali Renjun terima kala dirinya melakukan hal yang ceroboh yang bisa saja melukai tubuh kecilnya. Renjun suka, Renjun suka bagaimana tiap kalimat kekhawatiran yang Jeno berikan padanya. Bahkan Renjun juga pernah mengikuti salah satu trend bucin dengan Jeno padahal mereka bukan siapa-siapa, Jeno juga memamerkan hal tersebut di akun instagram miliknya. Jeno juga memamerkan hal tersebut tanpa menyebut nama Renjun sebagai patnernya dalam trend tersebut.

Hari-hari yang mereka jalani semakin mulus, hubungan yang nampak lucu dan menggemaskan sudah layaknya seperti orang yang berpacaran terjadi tanpa publik tau. Begitu manis, kerap membuat salah tingkah meski kadang Renjun geram kala Jeno membahas perihal sang mantan yang masih menghantui hidup Jeno. Jeno juga pernah mengatakan jika mantannya kembali mendatangi rumahnya dengan membawa roti dan juga baju untuk sang ibu, dan seperti tebakan yang ada di otak Renjun, ibu Jeno menerima sosok tersebut dengan begitu terbuka karena ibu Jeno begitu menyayangi sang mantan dari anaknya.

Hal itu juga yang membuat Renjun memiliki batas tersendiri dengan Jeno, dalam otaknya sudah tertanam saingan dia berat karena sudah berhasil merebut hati ibu Jeno dengan utuh. Ada banyak hal ketidakmungkinan yang sering Renjun pikirkan hingga membuat dia membiarkan interaksinya dengan Jeno begitu saja. Renjun hanya menjaga diri dari rasa sakit yang bisa kapan saja menyerangnya.