Cuma Temen? |2|

1.3K 97 19
                                    

Setelah pertengkaran di kantin seminggu yang lalu, kini kedua anak adam tersebut sudah berbaikan dan tertu saja tak mudah bagi Jeno untuk kembali berbaikan dengan Renjun. Bahkan Jeno sudah mengusahakan berbagai cara, seperti membeli satu dus ice cream, memberikan dua dus penuh dengan berbagai cemilan, bahkan membelikan album terbaru dari nct dream serta poca Lee Jeno nct dream pun Renjun masih belum mau berbaikan dengan Jeno. Tapi Renjun tetap menerima semua pemberian Jeno, katanya mubazir kalo rezeki di tolak.

Bahkan sampai Jeno memutuskan hubungannya dengan seorang gadis yang tak lagi diberbolehkan oleh Renjun untuk namanya muncul di dalam cerita ini pun Renjun masih belum mau berbaikan dengan Jeno, meski Jeno sudah dapat kembali duduk satu bangku dengan Renjun si. Tapi pemuda manis tersebut terus saja mendiami Jeno, bahkan Renjun lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman submissive lainnya ketimbang dengan Jeno.

"Coba kasih moomin aja Jen, Renjun mah bucin moomin mana bakal bisa nolak dia."

"Ah bener juga!! Kenapa gue lupa sama boneka badak putih satu itu ya

"Ya mana gue tau." Mark merotasikan matanya dengan malas ketika menghadapi tingkah temannya tersebut.

Dan dengan bantuan Mark yang menyumbangkan ide cemerlangnya, akhirnya Jeno memutuskan untuk membeli boneka moomin keluaran terbaru yang harganya cukup mahal, mengingat edisi kali ini merupakan edisi terbatas. Dan benar saja dengan apa yang Mark katakan bahwa Renjun langsung saja memaafkan Jeno dan memeluk tubuh teman-nya itu.

"Aaaaa Jeno kangen huweee."

Lah yang sok jual mahal ke Jeno itu siapa si? Yang sok-sokan ga mau deket-deket Jeno siapa si? Yang terus-terusan mengabaikan Jeno siapa si? Dan sekarang manusia itu bilang apa? Sepertinya memang sebagian dari memori otak Renjun terpotong kemarin.

"Sini peluk."

Jeno merentangkan tangannya yang langsung saja dibalas pelukan erat oleh Renjun, bahkan Renjun semakin erat memeluk tubuh Jeno seraya kepalanya mengusak-usak pada leher Jeno seperti seekor kucing.

"Sudah selesai ngambeknya hmm?"

"Aku ga ngambek tau!!"

"Terus kemarin itu apa?"

"Ga tau, aku lupa!"

Jeno terkekeh ketika mendengar Renjun berujar dengan nada lucu, bahkan kini tangan Jeno sudah mengusak rambut lembut Renjun hingga berantakan sebelum membubuhkan kecupan hangat pada kening Renjun.

"Na."

"Kenapa Chan?"

"Ada ya temen pake acara peluk-peluk sama cium-cium segala?"

"Engga deh, setau aku si yang kaya gitu biasanya lebih dari temen."

"Apasi kalian!!"

Renjun berujar geram ketika dua cecunguk yang sayangnya merupakan teman dekatnya itu menganggu acara berpelukannya dengan Jeno karena ucapan mereka yang sejujurnya mengganggu Renjun.

Jika kalian bertanya dimana mereka kini berapa, maka jawabannya adalah di rumah Renjun. Alibinya si ketiga submissive manis tersebut akan mengerjakan tugas padahal nyatanya mereka hanya leha-leha seraya rebahan dan memakan cemilan yang Renjun dapatkan dari Jeno beberapa hari lalu.

"Kalian itu sebenernya apa si?" -Haechan

"Teman." -Jeno & Renjun

"Ada gitu temen kaya kalian?" -Jaemin

Renjun menyerngit bingung pun dengan Jeno yang melakukan hal yang sama, dan beberapa saat kemudian Jeno sadar mengenai arah pembicaraan kedua sosok temannya itu. Masalah pertemanan Jeno dan Renjun yang mungkin lebih cocok di sebut pacaran, ketimbang pertemanan.

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang