JRC

1.2K 106 2
                                    

Renjun tengah sibuk mengecek beberapa restauran miliknya melalui tab yang berada pada genggamannya, sementara itu Jeno tengah sibuk menonton bersama Chenle di atas karpet bulu dengan beberapa bantal serta tak lupa beberapa cemilan yang membuat kotor karpet tersebut.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, kini Renjun beralih turun dari sofa yang sedari tadi di duduki menuju karpet bulu di bawahnya.

"Mama Lele pengen jadi poli."

"Jadi mobil?"

"Iya! Bial kembalan sama papa ihihi, kata papa, papa juga dulu pengen jadi mobil pemadam kebakalan tau!! Jadi Lele juga pengen jadi poli deh!!"

"Terserah apa kata tuan muda Chenle aja deh."

"Maaa."

"Apa hmm?"

"Mau bobo."

"Ya udah mama buatin susu dulu ya?"

Chenle hanya mengangguk sebelum menjatuhkan diri pada dada bidang Jeno, dengan sigap Jeno mengangkat tubuh anaknya kedalam pangkuannya. Kemudian kembali fokus menonton serial favorit anak kesayangannya tersebut.

"Ayo bangun dulu, diminum dulu susunya abis itu sikat gigi, cuci tangan, cuci kaki, cuci muka oke?"

"Okeyy."

Chenle langsung menerima segelas susu pisang favoritnya dan menenggaknya dengan cepat. Setelah segelas susu tersebut habis Chenle langsung menyerahkan gelas kosong tersebut pada Renjun dan langsung merentangkan tangannya minta di gendong.

Jeno yang menyadari hal tersebut langsung membalik tubuh anaknya dan membawanya kedalam gendongannya.

"Sama papa aja ya? Kasian mama, adek udah mulai berat soalnya hehe."

"Adek gak belat ya!! Papa aja yang lemah huuuu."

"Sembarangan, mana ada papa lemah! Liat ni otot bisep  papa, terus abs papa. Lele mana punya."

"Nanti Lele juga punya YA!"

"Kapan?"

"Kalo udah besal kaya papa yang kaya golila ihihi!"

"Sembarangan! Kapan besarnya hum?"

"Ya nanti!"

"Nanti kapan?!"

"Ya pokoknya nanti papa~ papa nyebelin huh!"

"Terserah apa kata tuan muda Chenle aja."

Keduanya terkekeh sampai akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar mereka. Setelah melakukan apa yang diminta oleh Renjun, setelahnya mereka langsung masuk keselimut dan langsung tertidur pulas.

Sementara itu Jeno kembali turun kebawah karena istrinya tak kunjung datang ke kamar mereka. Setelah sampai dilantai bawah, dia menemukan punggung sempit sang istri yang tengah membelakanginya.

Langsung saja Jeno rengkuh tubuh ramping istrinya kedalam pelukannya.

"Ya ampun Jeno~! Kaget tau!"

"Hehe abisan kamu ditunggu dikamar gak nongol-nongol."

"Masih mau nonton hehee."

"Tidur gih, matamu udah merah gitu."

"Tapi masih pengen nonton~"

"Kan bisa besok lagi."

"Mumpung adek udah tidur."

"Begadang gak baik buat kesehatan kamu, lagian kalo kamu tidur kemaleman besoknya ngeluh ngantuk terus pasti."

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang