Cuma Temen?

1.9K 160 15
                                    

Hari ini pemuda dengan tubuh mungil tengah berjalan riang menuju sekolahnya, dia nampak girang karena sudah seminggu ini dia tidak berangkat dikarenakan demam. Renjun memang mudah sekali sakit, maka dari itu keluarga dan sahabatnya sangat menjaga pemuda keras kepala itu.

Penyebab dia demam pun karena kekeras-kepalaannya, sudah tau dirinya mudah terserang penyakit tapi dia malah asik bermain hujan saat pulang sekolah, untung saja ada Jaemin yang melihat Renjun dan langsung menariknya untuk berteduh. Jika tak ada Jaemin sudah dapat dipastikan Renjun akan pingsan dijalan, karena terlalu lama terkena air hujan.

"Huang Renjun is back!" Ucap Renjun girang setelah melewati pintu kelasnya.

Semuanya nampak diam dan tak bergeming, sebelum suara merdu milik Haechan menyadarkan penghuni lainnya.

"Aaaaaaa my baby Injunie sudah sembuh ne?" Tanya Haechan seraya menangkup pipi Renjun.

"Ne eommanim."

"Huwaaaaa baby Injunie we miss you so much."

Nampak seluruh penghuni kelas yang akan langsung menuju kearah Renjun untuk sekedar memeluk, mencubit pipinya atau mengusap kepalanya. Jangan heran dengan hal ini karena Renjun atau yang biasa dipanggil baby Injunie jika dikelas ini merupakan murid kesayangan 12-1 sejak mereka masih berada dikelas 10 dulu. Renjun senang dengan hal ini, namun kadang dia merasa sifat teman-temannya sungguh berlebihan dalam menjaganya.

"Huwaaaa missu tuuuu."

Setelah selesai dengan acara melepas rindu dengan teman sekelasnya, Renjun segera menuju meja yang ditempatinya bersama seorang siswa yang telah menjadi temannya sejak masih duduk dibangku taman kanak-kanak.

"Dimana Jeno?"

"Emm itu anu."

Haechan yang ditanya oleh Renjun nampak sedikit kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Jadi Jeno itu adalah teman sebangku Renjun sekaligus temannya sejak masik tk, bisa dihitung sudah berapa lama mereka berteman. Renjun juga nampak sedikit aneh dengan Jeno yang sama sekali tak menjenguknya selama seminggu dia sakit, bahkan dia juga tak menghubungi Renjun dan Renjun juga tak menghubungi remaja tersebut.

"Haechan." Ucap Renjun lembut seraya menatap tepat dimanik coklat milik sahabatnya.

"Y-ya."

"Dimana Jeno? Aku tau dia telah datang, buktinya tasnya saja ada disini." Ucap Renjun seraya memandang tas Jeno dan kembali memandang Haechan.

"Aa itu anu, Jeno ada-"

Belum selesai Haechan berbicara sudah ada suara dua orang yang tengah tertawa didepan kelasnya. Renjun hanya mengenali satu diantara dua orang tersebut, itu Jeno dan siapa gadis yang tengah tertawa bersamanya? Seingatnya Jeno tak pernah sedekat itu dengan gadis atau submisif lain selain dirinya.

"Siapa gadis itu?" Tanya Renjun seraya menunjuk gadis yang sedang bersama Jeno dengan dagunya.

"Ah dia Hyuna, anak kelas sebelah."

"Apa dia murid baru? Rasanya aku tak pernah melihat gadis itu."

"Ya dia murid baru, baru saja pindah seminggu yang lalu."

"Pantas saja aku tak mengenalinya." Ucap Renjun seraya menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Sejujurnya Haechan sedikit tak enak hati dengan Renjun, pasalnya dia juga nampak bingung dengan sikap Jeno dengan gadis yang bernama Hyuna Hyuna ini. Bukannya apa, tapi Jeno tak pernah bersikap semanis dan sedekat itu kecuali dengan Renjun yang memang sudah menjadi temannya sejak kecil. Tapi setelah melihat wajah Renjun yang nampak biasa saja, Haechan nampak lega.

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang