I Am...

1.3K 125 2
                                    

"Jeno, Jeno yuhuuuu."

Renjun terus saja berteriak memanggil nama suaminya dengan kaki mungilnya yang terus bergerak lincah kesana-kemari mencari keberadaan Jeno yang sudah menghilang sejak selesai sarapan pagi tadi.

"Jenooooooooo."

"Jenonya Injun yuhuuu kamu dimana?"

Renjun terus saja mengelilingi setiap tempat yang ada di rumah mereka, sesekali pemuda manis tersebut juga menyembulkan kepalanya kedalam ruangan guna mencari keberadaan Jeno.

"JENOOOOOOOOO."

"Mas Jeno, sayang, daddy, honey, babe, masnya Injun."

"Jeno where are you? Huhuhu aku nangis nii kalo kamu ga muncul juga!"

Renjun sudah cemberut dengan bibir mencebik serta kakinya yang di hentak-hentakka ke lantai secara tak sadar.

"Jenoooooo!"

"Syut diem sayang, kenapa si?"

Renjun yang sudah hampir menangis langsung kembali ceria ketika kini Jeno sudah tepat berada di depannya.

"Huhuhu kangen~" Renjun menumbrukkan dirinya ke dada bidang Jeno.

Jeno tentu saja sangat senang mendapati perlakuan manja Renjun yang akhir-akhir ini begitu sering muncul. Dibawanya tubuh mungil Renjun yang begitu pas berada di dekapannya serta memberikan kecupan kupu-kupu pada puncak kepala Renjun.

"Kenapa si? Hmm?"

"Mau main game!" Renjun langsung melepaskan diri dari pelukan Jeno, wajahnya begitu berbinar ketika mengungkapkan keinginannya.

"Main game apa hmm?" Jeno mengelus rambut Renjun dengan penuh cinta.

"Hmm apa ya namanya?" Renjun membuat pose berpikir dengan bibir mengerucut serta salah satu jari telunjuknya yang di ketuk-ketukan pada dagunya.

Dengan gemas Jeno langsung mengecup berkali-kali bibir ranum yang tengah mengerucut tersebut, membuat Renjun terkekeh senang sekaligus geli atas tingkah prianya.

"Jeno stop hahaha geli~"

Jeno mengecup lama bibir kesukaannya sebelum akhirnya menjauhkan wajahnya dari wajah Renjun.

"Jadi main apa hmm?"

"Tebak-tebakan, mau ga? Harus mau ya karena aku ga nerima penolakan!"

Renjun langsung membuat wajah serius yang menurutnya menyeramkan tapi yang ada di benak Jeno adalah wajah istrinya yang begitu lucu dan menggemaskan.

"Iya, iya. Jadi mainnya gimana? Kamu ngasih pertanyaan ke aku terus aku nebak jawabannya gitu?"

"No, no, no." Renjun menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan disertai tangannya yang menekuk menyisakan jari telunjuknya yang bergerak seirama dengan gerakan kepalanya.

"Terus gimana?"

"Bentar ya, aku ambil alat-alatnya dulu!" Renjun langsung berlari dari hadapan Jeno yang mana membuat Jeno memekik.

"JANGAN LARI SAYANG, TAKUT JATUH."

"IYA DADDY, SOWLY~"

Jeno hanya geleng-geleng kepala menanggapi tingkah Renjun yang menurutnya selalu lucu. Bahkan Renjun diam saja sudah lucu dimata Jeno, dimata kalian juga kan?! Ngaku!!

Tak lama kemudian Renjun kembali dengan dua lembar kertas hvs yang dia ambil dari ruang kerja Jeno serta dua buah spidol hitam miliknya sendiri.

"Tara~ ini dia alat-alatnya."

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang