"Ma, papa kapan pulang?"
Pertanyaan yang sudah beribu kali dilontarkan oleh bocah berusia 5 tahun yang bernama Chenle kembali terdengar dipagi yang cerah ini. Bocah tersebut menatap penuh harap pada mamanya, dia sangat berharap bahwa sang papa akan cepat pulang dan bisa menemaninya bermain lagi.
Renjun, mamanya hanya tersenyum manis seraya menyodorkan semangkuk sereal di depan Chenle.
"Sekarang adek makan dulu ya."
"Kalo adek makan papa bakal pulang ma?"
Sosok ibu muda tersebut kembali hanya memberikan senyuman manis ke arah Chenle seraya mengusap penuh sayang rambut legam sang anak. Bocah tersebut langsung melahap semangkuk serealnya dengan semangat supaya papanya cepat pulang, dia ingat jika papanya pernah berkata "adek makan yang banyak ya nanti papa bakal pulang kalo adek mau makan yang banyak." Namun nyatanya sampai sekarang papanya belum kunjung pulang.
"Ma udah abis, adek pinter kan?" Ucap sang anak seraya menyodorkan mangkuk dan gelas yang telah kosong disertai cengiran polos yang menampilkan deretan gigi putihnya.
"Good job kiddo."
"Papa kapan pulang ma~ adek udah rindu banget sama papa tau~" ucapnya dengan wajah cemberut.
"Kan papa udah tidur nyenyak sayang."
"Papa ngga bisa dibangunin huh?"
Renjun menggeleng disertai senyuman tipis.
"Papa tidur mulu pantesan ngga pulang-pulang kerumah, adek mau marah sama papa pokoknya!" Ujar Chenle dengan pose menyilangkan tangan di dada serta wajah yang menghadap samping, dan jangan lupakan ekspresi marahnya yang sangat lucu tersebut.
"Adek ngga boleh marah sama papa, kan papanya adek ngga nakal."
"Papa nakal tau ma, papa ngga pulang-pulang padahal adek udah rindu banget sama papa. Kata papa kalo adek makan banyak papa bakal pulang, tapi adek udah makan banyak papa ngga pulang-pulang huh. Adek rindu papa mama~ hiks."
Renjun langsung membawa tubuh gembul anaknya kedalam gendongan, Chenle memeluk leher Renjun dengan erat sembari terisak diceruk leher sang mama.
"Cup cup cup anak mama jangan nangis dong, nanti mama ikut sedih, udah ya nangisnya."
"Adek rindu papa~ hiks a-adek mau ketemu papa mama huweeeeee."
Ibu muda tersebut membawa tubuh anaknya kekiri dan kekanan agar sang anak berhenti menangis, mengusap punggung kecil Chenle sambil sesekali memberikan kecupan kupu-kupu di puncak kepala putra semata wayangnya.
Setelah dirasa tangisan sang anak mulai reda, Renjun membawa tubuhnya dan sang anak menuju sofa diruang tengah. Mendudukan dirinya disana seraya memangku sang jagoan kecil yang masih sesenggukan.
Renjun menangkup kedua pipi bulat Chenle, kemudian menciumi pipi sang anak secara bergantian. Mengelus dengan lembut surai hitam Chenle yang sudah mulai memanjang.
"Kiddo dengerin mama okey?"
Sang putra hanya mengangguk lucu dengan pandangan menatap intens pada sang mama.
"Papa ngga bakal pulang lagi kerumah, papa udah pulang kesana, ke atas sana." Ucapnya seraya menunjuk langit dari arah jendela.
Chenle mengikuti arah telunjuk Renjun, kemudian dia kembali menatap Renjun dengan wajah menyerngit.
"Kenapa papa pulang kesana?"
"Karena udah waktunya papa pulang sayang."
"Tapi kata mama tadi papa lagi tidur, papa tidur di awan ma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OS || NOREN ✔
FanfictionSecuil kisah dari kesayang kita semua, Jeno dan Renjun ⚠ BxB ⚠ Noren Area ⚠ Bukan Lapak Homophobic ⚠ Disertai Typo Dimana-Mana Start : 30 Agustus 2021 End : 31 Maret 2022 S2 Mulai : 8 Mei 2022 Selesai : -