Chenle terbangun dengan keringat dingin membasahi pelipis hingga punggungnya, napasnya tersendat-sendat yang membuat anak 9 tahun tersebut merasa sesak yang begitu luar biasa.
"Mama." Chenle memanggil mamanya dengan lirih, berharap sang mama akan mendengarnya meski kemungkinannya kecil.
"M-mama." Chenle mulai menangis yang semakin membuat napasnya sesak, bahkan bocah tersebut terus mengais udara disekitarnya dengan susah payah.
Chenle meringkuk dengan isakan yang terus keluar dari bibir mungilnya, Chenle semakin sesak rasanya. Bahkan Chenle rasa mungkin ini akhir dari hidupnya karena rasanya napasnya semakin memberat sebelum akhirnya sosok yang tadi dia panggil dengan lirih tiba-tiba datang dan membuka pintu dengan tergesa.
"Sayang?" Renjun langsung memegang bahu sang anak seraya berusaha membantu sang anak untuk kembali bernapas dengan normal.
"Calm down sweety, tarik napas... buang perlahan." Renjun terus mengulangi ucapannya hingga napas sang anak kembali normal.
Renjun bersyukur karena tak mengabaikan perasaan gelisahnya yang tiba-tiba muncul terhadap Chenle, awalnya Renjun baru saja hendak tidur setelah selesai mengurus segala pekerjaannya. Namun, perasaannya tiba-tiba gelisah dan entah mengapa dirinya merasa sesuatu yang buruk terhadap Chenle. Dan benar saja, Chenle sedang kesusahan bernapas bahkan Renjun tak dapat membayangkan bagaimana jadinya jika dia tak segera datang ke kamar sang anak.
Setelah napasnya kembali normal, Chenle menghambur memeluk tubuh mamanya dengan erat. Menumpahkan tangisnya di dada hangat sang mama.
"Mama.... hiks papa."
Renjun akhirnya tau penyebab kondisi sang anak beberapa menit lalu, Jeno penyebabnya.
"Papa baik-baik aja sayang." Renjun mengusap kepala sang anak guna memberi sebuah ketenangan pada si kecil kesayangannya.
Renjun tau Chenle pasti bermimpi buruk lagi, dua tahun belakangan Chenle memang sering tiba-tiba terbangun karena mimpi buruk yang sejujurnya berpicu dari trauma yang dia alami karena suatu kecelakaan yang hampir menghilangkan nyawa dirinya dengan sang papa.
Renjun menggendong tubuh Chenle yang sedikit kehilangan beratnya untuk dibawa kedalam kamarnya bersama Jeno. Membaringkan tubuh sang anak tepat disamping Jeno yang ternyata juga terbangun dan tengah berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Papa hiks papaaaa." Chenle memeluk tubuh Jeno dengan erat seraya kembali menangis di dada sang papa.
Jeno membalas pelukan sang anak seraya berusaha menenangkan bayinya yang tengah menangis tersendu-sendu, sedikit banyaknya Jeno paham betul mengenai sebab sang anak yang tengah menangis tersendu-sendu ditengah malam. Pemandangan yang sudah tak lagi asing untuk dirinya maupun sang istri.
"Papa disini Le, papa baik-baik aja."
Seolah seperti sebuah mantra ajaib, ucapan Jeno langsung mampu membut sang anak kembali tenang dan tak lama kemudian terdengar dengukaran halus dari bibir si bayi lumba-lumba kesayangan Jeno dan Renjun.
Jeno masih setia mendekap serta mengelus kepala belakang sang anak dengan lembut, mengecup dahi mulus Chenle sebelum akhirnya menghadap Renjun yang kentara sekali wajahnya sedang begitu khawatir.
Renjun ikut berbaring seraya memeluk tubuh Jeno dan Chenle secara bersamaan.
"Sayang?"
"Ya?" Renjun memfokuskan atensinya untuk Jeno sepenuhnya.
"Malaikat kecil kita baik-baik aja, aku pastiin itu."
Renjun tersenyum dengan tipis, lagi-lagi ucapan Jeno terdengar seperti sebuah mantra ajaib yang mampu menenangkan hati Renjun.
"Jeno."
"Hmm." Jeno bergumam dengan pandangan masih memandang wajah damai putranya yang tengah tertidur.
"Malaikat kecil kita bakal baik-baik aja kalo papanya juga baik-baik aja. Jadi..."
Jeno mendongak untuk menatap Renjun yang kini juga sedang menatapnya dengan begitu dalam.
"Jeno harus baik-baik aja, dan kamu harus janji akan itu."
Jeno tersenyum yang mana menampilkan tiga lengkungan manis yang selalu menjadi lengkungan favorit Renjun sejak bertahun-tahun silam.
"Mamanya Lele juga harus baik-baik aja, biar Chenle tumbuh dengan baik dan benar."
Keduanya berjanji untuk tetap baik-baik saja demi memastikan hidup malaikat kecil mereka untuk baik-baik saja.
Semuanya akan baik-baik aja Renjun, aku janji
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
OS || NOREN ✔
FanfictionSecuil kisah dari kesayang kita semua, Jeno dan Renjun ⚠ BxB ⚠ Noren Area ⚠ Bukan Lapak Homophobic ⚠ Disertai Typo Dimana-Mana Start : 30 Agustus 2021 End : 31 Maret 2022 S2 Mulai : 8 Mei 2022 Selesai : -