Kamu cuma tidur kan? Ternyata belum end wkwk
Aku sengaja up bagian ini pas malem minggu buat nemenin kalian yang malem minggunya diem di pojokan wkwk
Jujur aja aku nyesek si nulisnya, semoga aja feelnya dapet yaa. Happy reading all~.
.
.
.
.
.Jeno tak pernah mengira bahwa akan secepat ini kebahagiaannya direnggut paksa oleh sang pencipta. Baru saja tadi dirinya melihat bagaimana mata Renjun berkedip dengan perlahan sebelum akhirnya terbuka dengan lebar. Baru saja Jeno dapat merasa balasan pada genggaman tangannya yang kini sedikit terasa hangat. Baru saja Jeno berbicara pada Renjun bahwa dia harus sembuh tapi kini...
"Jeno."
Jeno menunduk untuk menatap Renjun yang masih berbaring di posisinya, tangannya mengelus rahang Jeno dengan perlahan, membuat Jeno merasakan kenyamanan yang beberapa hari ini tak dia rasakan.
"Jeno harus bisa ngerawat diri sendiri, Jeno jangan sampe telat makan apalagi skip makan. Jeno ngga boleh sakit, kalo Jeno sakit yang rawat Renjun siapa?"
Jeno masih terdiam dengan mata terpejam menikmati setiap usapan yang Renjun berikan pada rahang tegasnya. Jeno merindukan sentuhan Renjun pada tubuhnya, ya Jeno sangat sangat merindukan Renjun.
"Jeno janji ya?"
Jeno membuka matanya perlahan, menatap sosok pucat di depannya dengan alis menukik tajam.
"Janji apa?"
"Jeno harus janji bakal baik-baik aja, bakal sehat terus, bakal selalu bahagia, dan Jeno harus terus kuat...."
"Dengan atau tanpa aku." Sambung Renjun di dalam hatinya.
"Ya aku janji, selagi kamu di samping aku, aku bakal baik-baik aja Ren."
"Tapi aku ngga bisa di samping kamu lagi Jeno!"
Renjun meringis tak kala dirinya kembali merasa sesak yang menyakitkan di dalam dadanya.
"Kenapa? Mana yang sakit? Aku panggilan dokter ya?" Jeno berujar panik dan hampir saja pria jangkung tersebut pergi untuk memanggil dokter jika saja Renjun tak menahan tangannya.
"Aku ngga papa. Kamu disini aja, aku mau Jeno."
Jeno dibuat tersenyum dengan lembut tak kala Renjun mulai menarik dirinya untuk dipeluk. Jeno membawa tubuhnya untuk didudukan di space kosong tepat di samping Renjun untuk memudahkan Renjun memeluk tubuhnya.
"Renjun sayang Jeno." Renjun menyamankan dirinya di dalam pelukan hangat milik Jeno.
Jeno tersenyum, kemudian dia bawa kepala Renjun untuk di kecupnya beberapa kali. "Jeno juga sayang Renjun, sayang banget malah."
Renjun tersenyum di balik wajahnya yang kini tenggelam di dalam dada bidang sang dominan.
"Jeno."
"Ya?"
"Jangan sedih ya."
Jeno menyerngitkan dahinya sebagai tanda dia tak paham atas ucapan kekasih manisnya tersebut.
"Jeno jangan nangis ya."
Jeno semakin menyerngitkan dahinya tak kala Renjun kembali berujar hal yang tak dia pahami.
"Jeno baik-baik aja ya."
"Renjun juga bakal baik-baik aja kok."
Renjun mendongak untuk menatap wajah Jeno yang sedikit lebih tinggi darinya, kepalanya bergerak naik keatas dan dengan perlahan dia membawa bibir tipisnya untuk mendekat dengan bibir Jeno. Hanya menempelkan bibir keduanya, tak ada lumatan atau hisapan yang biasa mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS || NOREN ✔
FanficSecuil kisah dari kesayang kita semua, Jeno dan Renjun ⚠ BxB ⚠ Noren Area ⚠ Bukan Lapak Homophobic ⚠ Disertai Typo Dimana-Mana Start : 30 Agustus 2021 End : 31 Maret 2022 S2 Mulai : 8 Mei 2022 Selesai : -