Rasa

1.9K 166 40
                                    

Jeno tak pernah merasa sebahagia ini hanya dengan melihat wajah seseorang, Jeno juga tak pernah merasa segugup ini hanya dengan duduk berdekatan dengan seseorang, Jeno tak pernah merasa hidupnya begitu beruntung hanya dengan melihat tawa merdu dari seseorang. Ada apa sebenarnya dengan Lee Jeno?

Sedari tadi yang Jeno tengah perhatikan dari beberapa manusia yang kini tengah memenuhi seisi kantin sekolah hanyalah satu sosok, dialah alasan mengapa Jeno merasa ada yang aneh dengan dirinya.

"Jen, oi!"

"Apa!"

"Buset dah, galak banget pak!"

"Diem hyung."

"Diliatin doang samperin sono, keburu Renjun dipepet yang lain."

Sosok yang sedari tadi Jeno perhatikan adalah Renjun, Huang Renjun pria manis dari Jilin. Entah apa yang pemuda Jilin itu lakukan sampai Jeno bisa merasa sebahagia ini hanya dengan melihatnya tertawa, bahkan Jeno akan langsung tersenyum hanya dengan menyadari keberadaan Renjun di sekitarnya.

Apakah Jeno sedang jatuh cinta pada Renjun? Jika kalian bertanya pada Jeno maka jawabannya adalah dia juga tidak tau. Tapi jika kalian bertanya pada Mark Lee maka jawabannya sudah pasti iya.

Setelah kejadian dikantin yang Jeno kepergok tengah menatap Renjun tempo hari lalu, kini  Jeno bisa dibilang sudah sedikit dekat dengan pemuda tersebut. Pasalnya Jaemin kadang sering membawa Renjun ketika makan dikantin dengan Mark, alibinya si untuk menemani Jaemin makan bersama Mark Hyung. Padahal Jeno tau jika Mark hyung dan Jaemin ingin mendekatkan Renjun padanya.

***

Hari ini Jeno merasa seperti Dewi  Fortuna sedang berpihak padanya, pasalnya dia mendapat kesempatan untuk berangkat bersama dengan sang pujaan. Mari ucapkan terimakasih kepada Mark dan Jaemin yang sudah berpartisipasi banyak dalam keberuntungan Jeno kali ini.

Namun ketika dirinya sudah sampai di depan rumah Renjun yang Jeno tau alamatnya dari hyungnya, Jeno menemukan sosok pria dengan badan tegap tengah duduk di atas motornya. Siapa sekiranya pria itu?

"Jeno?"

Senyum Jeno langsung merekah ketika mendapati sosok Renjun yang baru saja keluar dari kediamannya. Renjun juga membalas senyuman Jeno yang mana mampu membuat Lee Jeno terbang ke langit ketujuh, sedikit lebay memang Lee Jeno ini.

"Pagi Ren/Pagi Njun."

Ucap keduanya bebarengan, Jeno memicing tak suka pada sosok pemuda yang berada tepat di depannya. Apa-apaan pemuda itu, enak saja menyapa Renjun-nya. Hey sadar Lee Jeno,  Renjun masih belum menjadi milikmu.

"Ayo berangkat."

Sosok pemuda yang  entah siapa namanya Jeno tidak tau dan tidak perduli, tengah mengulurkan helm pada Renjun. Ya mungkin dewi fortuna sedang bermain-main dengan Jeno kali ini.

"Ah maaf hyung, aku berangkat sama Jeno."

Renjun langsung menuju motor Jeno dan memakai helmnya kemudian menaiki motor kesayangan Lee Jeno, tak lupa Renjun juga perpegangan pada pinggang Jeno, lebih tepatnya si hoodie Jeno.

"Ayo Jen."

"Ah iya."

Jeno sedikit blank tak kala ternyata Renjun lebih memilih berangkat dengannya ketimbang dengan pria yang sudah lebih dulu menungguinya tadi.

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang