Jadi Papa Aku Yaa |2|

2.7K 203 13
                                    

Masih ingat dengan pertemuan tak sengaja Jeno dengan Renjun dan anaknya? Masih ingatkan? Jika tidak maka baca kembali saja part 1 dari cerita ini. Setelah kejadian tersebut ketiganya terlihat begitu dekat bahkan kini, di hari ketiga setelah Jeno bertemu keduanya Jeno sudah berniat untuk membawa mereka ke kediaman utama keluarganya.

Jeno nampak biasa saja, begitu pun dengan Chenle yang begitu gembira ketika mendengar kabar dari papanya bahwa mereka akan bertemu dengan nenek dan kakeknya. Chenle sudah tak sabar untuk bertemu dengan nenek dan kakek barunya. Sementara itu Renjun nampak begitu gugup dan gelisah ketika Jeno mengutarakan niatan untuk berkunjung ke rumah utama keluarga pemuda tersebut. Bagaimana jika nanti kedua orangtua Jeno tak menerimanya? Bagaimana jika orangtua Jeno tak mau menerima kehadiran Chenle, dan bagaimana bagaimana lainnya yang mampu membuat Renjun bergerak tak nyaman di dalam kursi yang berada tepat di samping kursi kemudi yang Jeno duduki.

"Kamu kenapa Ren?"

"Ah anu  itu, a-aku gapapa."

"Mama gugup ya mau ketemu nenek sama kakek?"

Renjun tak menjawab namun sepertinya baik Jeno maupun si kecil Chenle sudah tau jika jawabannya adalah iya. Renjun begitu gugup ditandai tangannya yang sibuk memelintir ujung bajunya sampai kusut, melihatnya membuat Jeno membawa sebelah tangan Renjun untuk digenggam menyalurkan kekuatan supaya Renjun tak lagi gugup. Namun bukannya merasa baikan Renjun malah semakin dibuat gugup dengan skinship yang Jeno lakukan padanya.

Setelah sampai dihalaman rumah utama keluarga Jeno, Renjun semakin dibuat gelisah. Setelah Jeno turun dari mobil dan beranjak untuk membuka pintu belakang dan tak lupa tangannya bergerak untuk membawa Chenle kedalan gendongan koalanya. Renjun ikut turun dari mobil dengan perasaan gelisah yang semakin melingkupi seluruh hatinya.

Jeno mendekat ke arah Renjun, tangannya yang bebas bergerak untuk meraih sebelah tangan Renjun untuk di genggam. Menuntun pemuda manis tersebut untuk memasuki pintu utama rumahnya.

"Jeno pulang."

Jeno semakin membawa Renjun dan Chenle masuk semakin dalam dari rumah mewah tersebut. Jeno dapat merasakan genggaman tangan Renjun yang menguat pada tangannya.

"Engga papa Ren, ngga usah gugup. Mama sama papa aku ga bakal gigit kamu kok."

Renjun hanya tersenyum menanggapi ucapan pria di sebelahnya.

"Jeno?"

Renjun menegang ditempatnya ketika netra dan telinganya berhasil menemukan suara dan sumbernya yang kini tengah duduk dengan manis di atas sofa ruang keluarga.

Jeno menarik Renjun dengan lembut untuk di dudukan pada sofa panjang tepat di sampingnya. Renjun dapat merasakan bahwa sosok di depannya yang terlihat mirip kelinci tersebut tengah melihatnya dengan pandangan seperti sedang menscan dirinya dari ujung rambut sampai kaki, sudah seperti laser saja.

"Papa, itu nenek ya?"

"Papa? Nenek?"

Doyoung, pria yang Renjun sebut mirip kelinci tersebut menatap bingung Jeno dan seorang anak kecil di atas pangkuannya. Doyoung akui bahwa anak tersebut begitu manis dan lucu.

"Ma, papa mana? Jeno mau ngomong serius sama kalian."

"Bentar mama panggilankan papamu dulu."

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang