OS || NOREN ✔

Fake But People Believe It

Tiga tahun lalu Renjun dan Jeno bertemu lagi.

Tiga tahun lalu Renjun mencoba untuk mendapatkan hati Jeno.

Tiga tahun lalu Renjun bisa menjadi teman Jeno meski Renjun menginginkan lebih.

Renjun tau Jeno tak ingin memiliki hubungan lebih dengan seseorang, tapi meski begitu Renjun tetap senang karena setidaknya dirinya lebih spesial dari orang lain untuk Jeno.

Tapi ternyata Renjun bisa menjadi prioritas utama Jeno dan ternyata Renjun juga bisa menjadi kekasih seorang Lee Jeno meski jalannya tak mudah.

Satu tahun kemudian Jeno pergi, tapi Renjun tetap disini dengan perasaan yang sama. Dan Renjun menunggu janji Jeno untuk kembali, Renjun masih tetap menunggu Jeno dengan segala rasa ragu yang kadang kala menyelimuti hatinya. Renjun takut, Renjun takut Jeno memiliki wanita atau pemuda manis lain yang jauh lebih baik dari pada dirinya diluaran sana.

Dan ditahun berikutnya Jeno menghilang, tak ada lagi kabar yang Renjun dapat darinya, Jeno seolah menarik diri dari Renjun. 

Hey tak taukah Jeno jika Renjun sudah sangat merindukan dirinya?

Kapan Jeno akan pulang?

Dan kini apa yang  harus Renjun lakukan?

__________

Saat ini Renjun tengah menyusuri rak-rak yang berisi banyak sekali cemilan, dengan lihai Renjun terus saja mengambil beberapa cemilan yang sekiranya enak. Di bawa kakinya untuk melangkah menuju ketempat ice cream, matanya langsung saja menelisik mencari ice cream favoritnya dan gotcha Renjun mendapatkannya. Tapi bersamaan dengan itu ada tangan lain juga  yang mencoba mengambil ice cream yang sialnya hanya tersisa satu.

"Ah maaf, kau bisa mengambilnya" Ucap seorang gadis disebelah Renjun.

"Ah terimakasih."

"Sama-sama."

Setelahnya Renjun memasukan sekotak ice cream tersebut kedalam troli miliknya dan beranjak menuju kasir untuk membayar belanjaannya, yang ternyata cukup banyak.

Kini Renjun sudah berada di apartemen pribadi milik pemuda mungil tersebut, tangannya tak berhenti mencari siaran tv yang sekiranya menarik. Namun sayangnya tak ada yang menarik perhatian Renjun sedari tadi. Kegiatan mengganti siaran tv tersebut terhenti ketika suara bel apartemen berbunyi, tanpa ingin membuat sang tamu menunggu lama langsung saja Renjun beranjak menuju ke arah pintu dan ketika pintu terbuka munculah sosok yang begitu Renjun nantikan  kehadirannya.

"Jeno?"

Iya dia Jeno, sosok yang sempat Renjun singgung  diawal cerita ini. Sosok yang selalu Renjun tunggu kepulangannya sejak dua tahun lalu, dan kini Jeno akhirnya kembali.

"Iya ini aku."

"Ah ayo masuk."

Mereka berjalan menuju ruang tamu dan terduduk disana setelah sebelumnya Renjun memberikan segelas air minum dan beberapa cemilan di atas meja. Tak ada yang memulai  percakapan diantara keduanya, karena kadusnya terus saja terdiam rasanya  keadaan sedikit canggung, padahal dulu mereka sangat akrab bukan?

"Oh iya aku kesini ingin memberikan ini untukmu, jangan lupa datang sesuai tanggal yang tertera."

Sebuah undangan?

Apa Jeno akan menikah?

Secepat ini?

Siapa orang yang beruntung itu?

Kenapa Jeno tak mengatakan apapun pada Renjun sebelumnya?

Hati Renjun rasanya mencelos hanya karena sebuah kertas sialan di depannya.