39. Selfi

705 81 30
                                    

Assalamualaikum semuanya apa kabar ni?

Semoga baik ya, yuk posisikan diri dulu sebelum membaca agar nyaman.

Ada typo? Komentar ya jika memberikan sebuah saran/kritik silahkan komentar terima kasih sudah mau mengoreksi

Selang beberapa menit kemudian sudah sampai di pondok pesantren Tiara mengantar Ratih ke pondok pesantren salaf.

Di depan kamar sudah sangat ramai memakan makanan sudah dibuat, nampan berisi makanan sudah hampir habis.

Santriwati berjumlah sepuluh orang dengan satu nampan berisi banyak lauk dan nasi berjumlah banyak satu nampan untuk lima orang.

Semuanya duduk melingkari dan menutupi nampan mulai memakan berbagai lauk sudah dimasak, yaitu lauk sayur capcai, sambal goreng, tempe goreng.

"Mbak Liya lama sekali makanya kami makan duluan," ucap Aulia sembari menatap sandal Ratih.

"Ya makan saja." Ratih mulai duduk menatap semuanya makan dengan lahap, Liya mengambil piring untuk ia makan bersama Ratih.

"Mbak mau makan sama Ratih? Memangnya dia berikan uang kepada kita? Ini kan uang baru dikumpulkan santriwati lain memangnya dia memberikan uang tidak kan?" Kesal Aulia.

"Santai Aulia, santai kata siapa Ratih tidak ikut kas idul adha? Saya bayar double atas namanya, kalian tidak bilang saat membuat baju padahal saya pinjamkan uang untuk baju idul adha kalian membuatnya tidak menghitung sudah saya kasih uangnya, dimana uangnya?" Tanya Liya.

Semuanya terdiam. "Saya tidak tahu mbak bahwa mbak membayar bajunya dua karena di tulisan Mbak Liya hanya satu baju saja dicatatan seperti itu," ucap Laila.

"Dewi kalian tidak menyetorkannya?" Tanya Liya.

"Oalah iya mbak lupa pantas saja kenapa jajan ku menambah ya, nanti saya ganti mbak sudah di jajan," jawab Dewi.

"Minta pertanggung jawaban Dewi jangan salahkan Ratih," ucap Liya sembari mengambil nasi dan lauk seperlunya.

Aulia terdiam menatap sandal Ratih berbeda. "Kok Ratih pakai sandal ya? Padahal aku tadi ngga sengaja menendang sandal Ratih sampai jatuh di selokan," batin Aulia.

Flash back on

Teman-teman Aulia mulai meledeknya membuat Aulia menjadi salah tingkah karena mereka membicarakan Gus Ikhsan membuat Aulia menjadi banyak bertingkah di depan Gus Ikhsan dengan bertingkah dari kecil hingga besar.

Aulia mencari sandal miliknya kesana kemari mencari sandal sebelah kanan lagi, para wanita saling berebut sandal membuat ia hampir terpeleset membuat ia mendorong sandal Ratih di selokan dengan tidak sengaja.

Aulia baru menyadari sandal Ratih karena dirinya ia mulai tersenyum tipis. "Huft maaf ya aku tidak sengaja," ucap Aulia sembari berlari menuju teman-temannya itu.

Flash back off

"Hayo... Ratih andalannya ganti ya? Hayoo ambil sandal orang ya, sandal kamu jelek tapi bawanya sandal keren begitu," ucap Aulia dan Dinda secara bersamaan.

Liya memberhentikan makannya menatap Ratih ia masih teringat Ratih berani bicara kepada Gus Ikhsan, Liya mulai mengelengkan kepalanya memberikan isyarat untuk tidak memberitahu sebenarnya.

"Itu ibu Tiara membawa sandal cadangan," jawab Ratih tersenyum tipis.

"Ya benar kata Gus Ikhsan jangan larut dalam kesedihan terus menerus masih panjang perjalanan menuju kesuksesan, menjaga kesehatan adalah hal yang utama," batin Ratih mulai tersenyum.

Tangisan Santriwati (SELESAI) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang