Assalamualaikum
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca
Ada typo? Komentar ya.
Happy Reading
Di hari sabtu kegiatan santriwati mulai aktif kembali seperti jadwal sebelumnya, semakin hari santriwati semakin kiat akan belajar dan menghafal Al Qur'an.
Ratih mulai menghafal Al Qur'an sembari menunggu imam untuk solat shubuh, ia mulai mencoba menargetkan segalanya untuk tujuannya agar cepat tercapai.
Seketika ia mulai memikirkan sesuatu. "Hemm juz dua puluh tujuh menuju tiga puluh, semoga sampai selesai bisa sesuai target yang sudah di tuliskan," batin Ratih.
Setelah selesai solat shubuh seperti biasanya akan menyetorkan hafalan.
★✩★✩
Ratih mulai membagi waktunya untuk mencari uang tambahan, menjahit pakaian robek, ia mulai menjual parfum sesuai pesenan, ia mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.
Hari demi hari usaha Ratih mendapatkan uang tambahan tidak sia-sia, ia mendapatkan uang lima ratus ribu dalam satu minggu.
Satu botol parfum berukuran 350 Mil dengan harga dua puluh delapan ribu, dengan berbagai rasa coklat, vanila, rose, miss dior, dan masih banyak lagi.
Satu minggu sekali, Ratih akan mencatat apa yang di butuhkan para santriwati agar ia memesan secara bersamaan.
Sudah dua minggu berlalu sejak hari libur pondok pesantren, Ratih sudah terbiasa dengan tubuhnya lelah. Ia mengikuti ekstra kulikuler belajar bahasa asing, qori.
Ratih mau mengikuti hal itu dengan membayar seratus ribu dalam satu bulan, hasilnya sangat memuaskan di setiap hari selasa, rabu akan ada kelas bahasa di waktu malam pada jam setengah sembilan sampai setengah sebelas.
Sedangkan di hari jum'at dan sabtu akan ada pembelajaran untuk melatih suara Qori'ah, suara indah di miliki Ratih ia manfaatkan dengan sebaik mungkin.
Hari jum'at adalah hari kebahagian bagi santriwati di hari tersebut hari libur, setelah menyetorkan hafalan sampai jam setengah tujuh santriwati mulai istirahat sejenak sembari menunggu lagu senam.
"KUMPUL AYO KITA SENAM GAES!" Teriak Lita bersorak bahagia.
Santriwati mulai berkumpul di lapangan sembari menunggu kedatangan melatih gerakan senam baru.
Lagu senam yaitu poco-poco santriwati mulai bersenam dengan lagu tersebut dengan tawa bahagia.
"ASOY! EHH ... EHH ... AHH!" Sorak Lita, Yulita dan Yunita, mereka mulai tidak mengikuti senam sesuai yang di arahkan.
Mereka membuat gerakan sendiri dengan suara mereka nyaring menyanyikan lagu ada gajah di balik batu.
"Ada Lita di balik batu, Litanya hilang Yunita datang," ucap mereka bertiga secara bersamaan.
Semua penghuni kamar nomor lima blok Sakura itu selalu membuat kehebohan luar biasa saat senam gerakan senam heboh, dengan nyanyian lagu buatan sendiri.
Semua penghuni kamar nomor lima itu mulai mengikuti apa yang di gerakan oleh Lita sebagai pemandu senam.
"Ehh ... haaaa, tarik sis semongko!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Santriwati (SELESAI) ✅
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Apa rasanya seorang anak yang tidak di anggap oleh kedua orang tuanya dan menitipkan di sebuah pesantren sejak berumur 5 tahun? Ratih menunjukan ia memilih air bunga itu. "Bagus saya sudah duga akan hal itu." Seorang...