45.Senyuman manis

642 93 96
                                    

Assalamualaikum semuanya

Ada typo? Komentar ya

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca

Happy Reading

Matahari mulai menyinari bumi dengan cahayanya, dari sela-sela jendela cahayanya mulai masuk seorang wanita duduk menatap wajahnya di cermin.

"Wajah tidak cantik, pantas saja tidak ada yang mau berteman dengan diriku," ucap Ratih sembari melihat cream yang diberikan Ayah kepadanya.

Naina mulai melihat cream di pegang Ratih tidak asing baginya.

Flash back on

Naina duduk di depan rumahnya sembari menunggu temannya bernama Raina, seroang lelaki menghampiri Naina dengan ragu mengucapkan salam.

"Assalamualaikum," ucap Gus Ikhsan sedikit gugup.

"Waalaikumussalam, ada apa Ikhsan gugup sekali?" Tanya Naina.

Gus Ikhsan mulai duduk di samping Naina sembari menundukkan kepalanya itu.

"Kak Naina, aku heran saja melihat perubahan wajah kakak ku sendiri tadinya kusam sekarang begitu cerah," ucap Gus Ikhsan.

"Kamu membicarakan wajah? Rajin mengambil air wudhu dan solat rajin pasti akan tidak kusam," jawab Naina.

"Benarkah? Berarti Kak Naina memakai air wudhu saja?" Tanya Gus Ikhsan.

"Setiap wajah berbeda, ada tanpa perawatan bagus wajahnya ada juga sensitif jadi harus memakai perawatan wajah," jawab Naina dengan heran melihat wajah Gus Ikhsan bingung.

"Hemm bagaimana ya berbicaranya, aku mau tanya soal wajah," ucap Gus Ikhsan.

"Wajah? Wajah kamu ada keluhan kah?" Tanya heran Naina.

"Seumuran diriku pakai cream apakah boleh?" Tanya Gus Ikhsan langsung kepada intinya.

"Ada, tergantung wajah kamu tipe apa? Berjerawat sering?" Tanya Naina.

Gus Ikhsan mulai mengingat wajah Ratih mulai membicarakan wajah Ratih mendeskripsikan atas namanya.

"Ada kok, cream seumuran segini cuman ya alami sekali tapi bisa mengurangi jerawat menetralkan kulit juga, mau?" Tanya Naina.

"Berapa kak?" Tanya Gus Ikhsan.

"Gratis untuk kamu hem nanti aku bawakan besok ya," ucap Naina.

Gus Ikhsan mulai berpamor pergi sembari mengucapkan terima kasih kepada Naina telah membantunya.

Flahs back off

Naina mulai menghampiri Ratih mulai bertanya kepada Ratih. "Hay, apa itu?" Tanya Naina.

"Ini cream mbak, dari Ayah," jawab Ratih sembari memberikan creamnya itu.

Naina mulai melihat setiap kemasan perawatan wajah Ratih dengan teliti. "Ikhsan dia," lirih Naina sembari melihat semuanya.

"Ada apa dengannya?" Tanya heran Ratih.

"Tidak apa-apa, perhatian sekali Ayahmu aku heran Ratih dia tidak pernah bertemu dengan dirimu mengapa dia tahu wajah mu seperti ini butuh perawatan?" Tanya Naina.

Tangisan Santriwati (SELESAI) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang