53. Keinginanya

966 94 15
                                    

Assalamualaikum semuanya

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca

Ada typo? Komentar ya

Happy Reading

       Ratih mulai hidup sederhana ia mulai mencari cara untuk mendapatkan uang, untuk biayanya ada di pesantren.

   Ia mulai memikirkan bagaimana ia bekerja saat liburan pondok, Ratih duduk di kamar sembari beristirahat setelah bergotong royong.

"Ya lebih baik aku mencari kerja sederhana, membuat makanan jajanan agar aku bisa menghasilkan uang, atau mungkin aku membeli barang yang mereka butuhkan dan aku naik kan harganya dua ribu, untungku satu barang dua ribu itu sudah lebih dari cukup," ucap Ratih.

  "Bilang apa kamu tadi?" Tanya Mbak Raina.

"Mau menghasilkan uang sedikit saja mbak karena aku mau sisihkan uang sedikit demi sedikit meringankan beban mereka juga," ucap Ratih.

"Ide kamu apa?" Tanya Raina.

"Menjual barang-barang para santriwati butuhkan tidak ada di pondok pesantren," jawab Ratih.

"Membelinya saat apa?" Tanya Raina.

"Stok barang mbak, seperti apa ya, parfum yang enak-enak itu akan di stok dan di jual ketika sudah terjual semuanya maka Ratih akan menelpon penjual untuk mengirim stok lagi, kan disini banyak yang para orang tua paketkan sesuatu untuk anaknya, sedangkan aku mempaketkan untuk bisnis apa diperbolehkan?" Tanya Ratih.

"Boleh, asalkan sesuatu bermanfaat, seperti kamu ini, semisal membeli online yang tidak bermanfaat akan di tegur Ratih," jelas Raina.

  "Mau jualan apa yang banyak diminati mbak?" Tanya Ratih.

"Kerudung? Hemm, baju mahal Ratih besar modalnya, parfum oles saja, banyak rasanya agar para santriwati saling berebutan rasa karena stok sedikit bagaimana?" Saran Raina.

"Ohh atau stok berbagai rasa, habis itu kalau tidak ada yang kebagian nanti bisa di catat pesan seperti itu ya mbak?" Tanya Ratih.

"Ya Ratih, seperti itu, cari uang di pondok banyak kok caranya, jahit logo itu juga bisa dijadikan uang karena jasanya menjahit," saran Raina.

"Ya mbak saya bisa jahit seperti itu, berapa harganya biasanya?" Tanya Ratih.

"Lima ribu untuk dua logo, jika ada pakaian robek mau di jahit biasanya enam ribu aatau tujuh ribu, tergantung dari cara jahitnya, kalau jahitnya sangat rapih lebih baik di naikkan harganya," jelas Raina.

   Ratih mulai mengambil pakaian yang ia telah jahit sebelumnya dan menuju kan kepada Mbak Raina.

"Ini rapih sekali tidak mbak?" Tanya Ratih.

  "Ini sudah lebih baik Ratih, sedang belum terlalu rapih sekali, akan tetapi tidak buruk sekali, bisa di coba nanti mbak promosikan nah biasanya setelah liburan para santriwati banyak sekali membeli baju seragam baru sekaligus kerudung baru otomatis itu belum ada logonya jadi pasti banyak yang akan pakai jasa kamu," ucap Raina.

    Ratih mempunyai peluang untuk mendapatkan uang sedikit demi sedikit.

"Pesan mbak, jangan pernah lalai dalam belajar ilmu agama dan kerja sampingan ini Ratih, imbangi keduanya." Nasihat dari Raina membuat Ratih mulai mengerti alangkah baiknya menyambangi keduanya.

★✩✩✩

       Hari demi hari telah berlalu begitu cepat, para santriwati satu persatu mulai kembali ke pondok pesantren.

Tangisan Santriwati (SELESAI) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang