61. di jadikan pembantu?

1K 81 9
                                    

Assalamualaikum semuanya

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca

Ada typo? Tinggalkan jejak ya.

Happy Reading

"Raina kok jadi kikuk gini ya? Katakan Raina bagaimana menurutmu soal pengarang cerita tadi?" Tanya Naina mulai menatap Raina.

"Bagus kok, kenapa peranku seperti itu?" Tanya Raina.

"Hemm tidak seru jika di cerita kamu baik sekali, seperti dunia nyata hemm berikan bumbu imajinasi sedikit," ucap Naina.

"Tring ganti topik gaes, kamu pernah memikirkan tidak bagaimana kisah kehidupan Ratih setelah pergi dari pondok? Secara dia di biayai oleh keluarga Abah," ucap Raina.

"Mungkin Ibu Tiara jawabannya, mereka sangat dekat mungkin perjuangan mereka akan di mulai lagi setelah Ratih keluar pondok, bersamanya," jawab Naina.

"Ku rasa tidak Naina, sikap Ratih itu sangat tidak enak orangnya pasti dia memilih hidup mandiri dari pada ikut Ibu Tiara," pungkas Raina.

"Ya benar kata kamu, katanya Ibu Tiara akan menjemputnya setelah ia sudah menjadi ustadzah mengulang hafalannya sampai selesai," jelas Naina.

"Aku mengharapkan kehidupan Ratih akan bahagia setelah selesai perjuangannya di pondok, sungguh Naina dia sangat kuat, hinaan banyak sekali yang ia dapat ia tetap semangat dalam belajar agama sudah jatuh beberapa kali tetap saja ia semangat," puji Raina.

"Ya, patut yang kamu puji adalah Gus Ikhsan dia memberikan dorongan begitu kuat kepada Ratih lihatlah hasilnya itu sangat luar biasa, bukan? Patut di puji dia, perjuangan Gus Ikhsan tidak sia-sia di lanjutkan oleh Habib Raihan," ucap Naina.

"Apa hubungannya dengan Habib Raihan?" Tanya Raina.

"Dia menjadi ibu di surat Ratih, ibunya Habib Raihan juga membiayainya, memberikan hadiah yang di berikan untuk Ratih, kemarin-kemarin Gus Ikhsan jadi Ayahnya Ratih, saat itu Ratih sangat sedih karena Ayah sudah tidak pernah memberikan surat lagi karena semenjak Gus Ikhsan pergi, dan Habib Raihan begitu sabar mengajar Ratih dan sisanya hanya doa, Gus Ikhsan jangan di tanya dia selalu mencari cara agar bisa bertemu dengan Ratih sekedar memberikan quotes untuk Ratih," ucap Naina.

  "Wahh jangan-jangan mereka berdua menyukainya?" Tanya Raina.

"Entahlah tidak tahu," jawab Naina.

  Raina mulai menceritakan suatu hal percakapan Fania dan Ratih saat membicarakan Habib Raihan dan Gus Ikhsan.

   Naina dan Raina mulai tertawa karena cerita Raina menceritakan wajah malu Ratih.

  Dring  ... dring

   Raina dan Naina mulai memberhentikan tawanya dan mengangkat telpon lewat spiker.

"Assalamualaikum Naina, kamu telpon ingin bertanya bukan?" Tanya Gus Faiz.

"Waalaikumussalam ya," ucap Naina.

"Sedang mencari di sekitaran pasar, soal tanya-tanya bakalan susah karena penjual sudah tidak ada disini, kamu doakan saja ya," ucap Gus Faiz.

  "Baik Mas, makasih," ucap Naina.

  Gus Faiz langsung menutup telponnya itu dan mulai kembali mencari Ratih.

     Gus Faiz mencari di masjid terdekat, sekitaran toko yang masih buka.

   Naina dan Raina kembali terdiam, mereka mulai khawatir akan keadaan Ratih dan Fania.

Tangisan Santriwati (SELESAI) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang