Kini si kecil berada di rumah sakit milik keluarga Anderson dimana Asta sangat membenci tempat yang bernama rumah sakit. Ia sudah lelah menangis karena melihat dokter beserta stetoskop tadi saat ingin memeriksa lukanya.
Gara sudah menyempatkan diri untuk mengchat sahabatnya untuk share location dan nomor ruangan Asta yang sebenarnya ia hanya perlu beru nomor ruang rawat Asta saja. Namun karena para sahabatnya tidak tahu kalau ia bawa Asta ke rumah sakit milik keluarga Anderson.
"Tuan kecil sudah tidak apa-apa. Anda hanya harus mengoles salep ke lengannya dengan rutin, dengan begitu lengan tuan kecil sudah sembuh tak berbekas. Kalau begitu saya permisi tuan" Ucap dokter kepada Gara yang sedaritadi menatapnya dengan tatapan datar.
"Hn" Jawab pemuda itu dengan gumamannya lalu berjalan menuju Asta yang kini menatapnya dengan tatapan tajam.
"Ihhhh abang ngapain sih bawa Tata ke tempat putih-putih ini" Ambek Asta pada Gara dengan tatapan matanya yang tajam.
Bukannya menyeramkan malah menggemaskan yang membuat Gara menggigit pipi dalamnya menahan gemas bayi kelinci satu ini.
"Hm.. Kamu mau lukanya infeksi terus membusuk lalu tangan kamu diamputasi hm?" Tanya Gara menakut-nakuti si kecil yang membuat si kecil ketakutan lalu menggeleng dengan brutal yang membuat pipi chubbynya ikut bergoyang.
Gara yang melihat itu langsung mencium pipi Asta dengan gemas sesekali menggigit pipi si kecil. Asta yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah karena pipinya terlalu gembul.
BRAK
Gara langsung menatap tajam pelaku yang mendobrak pintunya. Ya, Andre pelaku yang langsung membuka pintu dengan keras alias mendobrak. Sementara Glen hanya bisa menyengir lalu memberi jari peace meminta damai.
"Woi cil gimana keadaan lo?" Tanya Glen kepada Asta yang menatapnya dengan tatapan polos.
"Udah baik kok bang. Omong-omong Tata itu bukan bocil" Jawab Asta protes karena Glen memanggilnya bocil.
Ia heran kenapa orang-orang di sekitarnya memanggilnya bocil, padahal ia sudah berumur 13 tahun dan tingginya cuma 147cm bahkan lebih tinggi dari anak kelas 2 SD.
Sementara yang lain hanya terkekeh, minus Kailash karena ia melihat sisi wajah Asta seperti seseorang yang ia kenal, namun ia tidak ingat siapa.
"Abang kapan Tata bisa pulang?" Tanya Asta kepada Gara yang memangkunya di brankar rumah sakit.
"Hm tunggu sebentar lagi ya" Jawab Gara dengan lembut yang membuat teman-temannya melongo termasuk Elang dkk.
"Asta udah gak sakit lagi?" Tanya Elang dengan lembut.
"Um udah enggak sakit lagi tapi masih nyut-nyutan" Jawab Asta ceria yang membuat mereka gemas dengan tingkah si kecil.
"Sayang" Panggilan itu membuat orang-orang yang ada di ruangan Asta menoleh ke orang yang memanggil Asta.
Yelena langsung memeluk Asta dengan erat yang dibalas oleh si kecil tidak kalah erat. Bahkan Asta sudah menduselkan wajahnya ke dada ibunya.
Glen, Andre, dan Gevano melongo melihat kecantikan Yelena yang terlihat seperti dewi yang turun dari langit.
Yelena yang menyadari ada orang lain langsung melepaskan pelukannya lalu tersenyum kikuk melihat ada para laki-laki di ruangan putranya. Ya, Yelena ditelepon oleh salah satu pemuda bahwa putranya berada di rumah sakit.
Yelena yang merasa khawatir langsung pergi melesat menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan putra semata wayangnya.
"Ah kalian teman-teman Asta ya?" Tanya Yelena ramah kepada para pemuda itu yang duduk di sofa bahkan ada yang duduk di karpet.
"Ah iya tante. Kenalin saya Andre tante orang paling ganteng sedunia" Jawab Andre dengan pede membuat yang lain hanya bisa memutar matanya malas melihat kepedean laki-laki satu ini.
"Saya Glen tante saya orang paling-paling ganteng daripada Andre" Ucap Glen yang membuat Andre mendelik kesal melihat sahabatnya satu itu.
"Saya Gevano tante. Tante bisa panggil saya Vano" Ucap Gevano memperkenalkan diri.
"Elang tante"
"Dirga"
"Kris tante"
"Kailash"
"Kaivan"
"Gara"
Yang lainnya segera memperkenalkan diri mereka yang membuat Yelena terharu akhirnya putra kecilnya memiliki teman. Selama ini Asta tidak memiliki teman karena tidak memiliki ayah. Bahkan tak jarang putranya dipanggil anak haram karena ia tidak memiliki ayah.
Yelena yang mendengarnya menjadi sedih karena ucapan orang-orang kepada mereka. Ia tak masalah jika dirinya dipanggil wanita yang tidak benar, namun hatinya begitu sakit jika putranya dipanggil anak haram.
"Mimmy" Panggilan Asta membuat lamunannya terbuyar. Yelena segera menoleh dan menatap Asta dengan tatapan teduhnya.
"Kamu mau apa sayang?" Tanya Yelena dengan lembut.
"Mau pulang mimmy... Gak betah disini" Rengek Asta yang membuat mereka terkekeh gemas dengan rengekan Asta.
"Hmmm baiklah ayo kita pulang" Ajak Yelena membuat si kecil memekik gembira karena akhirnya ia bisa pulang dari tempat yang berbau obat-obatan.
"Makasih ya udah bawain Asta ke rumah sakit" Ucap Yelena berterimakasih kepada para pemuda itu.
"Sama-sama tante. Kami juga anggap Asta seperti adek kami sendiri" Jawab Kris yang membuat Yelena terharu.
.
.
.Skip time
Kini mereka akan pulang, dimana Yelena menggendong Asta dengan tas sekolah Asta ada di pundaknya. Sementara Asta menyamankan dirinya di ceruk leher ibunya.
"Oh Kaivan kalau boleh tau nama panjang kamu siapa?" Tanya Yelena penasaran kepada Kaivan yang langsung menoleh kearahnya.
"Jovan Kaivan Anderson" Jawab Kaivan lugas membuat Yelena seketika mematung. Ia tidak percaya bertemu dengan pemuda didepannya ini yang berhubungan dengan dia.
"O.. Oh be.. begitu ya" Ucap Yelena gugup yang membuat Kaivan sedikit curiga padanya.
"Dadah abang" Ujar Asta sambil melambaikan tangannya malu-malu membuat tatapan Kaivan langsung mengarah ke Asta lalu terkekeh.
Yelena yang melihat tatapan tajam Kaivan mengarah ke Asta mengucapkan syukur dalam hatinya karena ia bisa terlepas dari pemuda itu.
"Kalau begitu kami pulang duluan ya Kaivan" Pamit Yelena kepada Kaivan.
Jika kalian menanyakan dimana Kailash dkk, maka mereka sudah berada di parkiran. Sementara Yelena, Asta, dan Kaivan berada di lobi rumah sakit.
Kaivan mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka setelah mengelus kepala Asta dengan lembut.
.
.
.
.
.
TBCMaaf ya guys, kalo chapter kali ini gaje. Aku lagi mumet mikirnya.
Ceritanya bagus gak menurut kalian waktu pertama kali baca?
Btw, aku lagi libur sekolah nih. Kalian ditempat kalian libur sekolah gak?
Jangan lupa vote dan comment ya. Kalo mau follow akun aku juga boleh hehee
Bye bye 👋👋👋
Love you 🥰🥰🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...