"Kita akan bermain"
***
"Kita akan bermain perang air dengan beberapa pistol dan senapan air. Anggota OSIS yang akan membagikan menjadi beberapa kelompok" Ujar guru itu lalu pergi meninggalkan murid-murid yang diikuti oleh para guru lainnya dan juga kepala sekolah.
Sementara OSIS mulai membagikan kelompok dengan nama-nama yang ada didalam daftar berbentuk kertas setelah mereka berdiskusi beberapa hari sebelumnya.
Awalnya mereka ingin membuat uji nyali di malam hari, namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Axel selaku pemilik sekolah karena tidak ingin bayinya kaget dan berakhir menangis mengingat si kecil begitu takut pada hal-hal mistis seperti hantu walaupun ia tak pernah melihatnya secara langsung.
Asta pun mulai bermain dengan siswa-siswi yang menjadi kelompoknya dan mulai mengambil senjata air dan berperang hingga membuat si kecil tertawa riang begitu senang bisa menikmati camping itu.
Axel yang melihat kebahagiaan si kecil tersenyum tipis hingga seseorang memeluknya dari belakang yang awalnya ingin menepisnya namun tidak jadi karena yang memeluknya adalah istrinya.
"Tata terlihat begitu bahagia bermain bersama teman-teman sekolahnya" Ujar Yelena lembut dengan matanya senantiasa menatap hangat putra kecilnya yang begitu bahagia bermain.
"Hm aku berharap anak kita bisa selalu bahagia bersama kita" Axel menjawab itu tak kalah lembut lalu memeluk pinggang ramping Yelena dengan erat dan posesif.
"Aku juga berharap begitu" Ucap Yelena dengan lirih.
Axel dan Yelena bisa melihat putra mereka bisa bermain dengan bebas bersama dengan teman-temannya hingga ada pemenang dan pembagian hadiah kepada pemenang.
Axel tertawa pelan melihat Asta mengerucutkan bibirnya yang kalah bermain karena tertembak. Ia melihat Asta yang berjalan padanya membuat pria itu berjongkok dan merentangkan kedua tangannya lalu memeluk si kecil dengan erat namun lembut.
"Tidak apa-apa baby. Bukankah baby menikmati camping ini hm?" Ujar Axel dengan lembut.
Asta mengangguk setuju yang membuat hati Yelena menghangat melihat pemandangan ayah-anak itu yang terlihat begitu akrab dan dekat satu sama lain.
Yelena memutuskan untuk memandikan si kecil yang kini tubuhnya terlihat basah kuyup karena bermain pistol air tadi.
.
.
.
Skip timeKini waktunya dimana makan malam akan segera datang membuat para murid sibuk memasak apa yang ingin mereka masak. Jangan salah walaupun mereka pergi ke hutan untuk camping, tentu saja barang bawaan mereka untuk camping begitu mewah dan dari merk terkenal.
Berbeda dengan Asta yang menatap polos Karina yang sibuk memasak yang dimana tadi ia diculik oleh gadis cantik itu untuk bermain dengannya yang tentu saja si kecil tidak menolak sama sekali.
Ia sibuk melihat para murid yang berjalan kesana-kemari entah itu membawa air, bahan makanan, ataupun alat memasak untuk kegiatan memasak mereka. Sedangkan Asta hanya disuruh oleh mereka untuk memakan makanan ringan dan minum susu agar tidak suntuk.
"Makanan udah siap" Mendengar suara teriakan Sofia membuat Asta langsung menoleh kearah makanan itu dengan matanya yang berbinar cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Ficção AdolescenteAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...